Duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Scot Marciel menilai kawasan Cirebon dan sekitarnya memiliki potensi luar biasa di bidang pariwisata dan investasi. Kekayaan budaya dan kuliner serta dukungan akses transportasi yang ada menjadi modal yang cukup kuat bagi pengembangan Cirebon sebagai tujuan wisata dan bisnis.
Hal tersebut diugkapkan Scot seusai mengunjungi beberapa lokasi di Kota dan Kabupaten Cirebon, Senin (29/4/13). “Saya kagum dengan masyarakat Cirebon yang mampu memelihara benda-benda cagar budaya, sehingga luput dari kepunahan,” ujarnya dalam sesi jumpa pers di Kampus IAIN Syekh Nurjati, Kota Cirebon.
Berdasarkan pengamatan “PRLM”, Scot mengawali perjalanan dari Jakarta dengan menggunakan kereta api dan tiba di Stasiun Besar Cirebon (Kejaksan) sekitar pukul 10.15 WIB. Dari situ ia melanjutkan perjalanan ke Keraton Kasepuhan dan disambut oleh Tari Topeng Kelana Gandrung yang langsung dimainkan oleh salah seorang maestronya, Inu Kertapati.
Scot juga sempat melihat beberapa benda pusaka yang ditunjukkan oleh Sultan Sepuh PRA Arief Natadiningrat. Arief bersama Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno kemudian menemani Scot mengunjungi Astana Gunung Sembung (Situs Makam Sunan Gunung Jati). Di lokasi tersebut, Scot sempat mengikuti doa bersama di hadapan gerbang makam sunan Gunung Jati yang biasanya hanya dibuka pada waktu-waktu tertetu saja.
Scot menegaskan, kunjungan tersebut memang terbilang singkat. Namun dari hasil pembicaraan dengan Ano, dirinya sangat tertarik untuk memfasilitasi kerjasama antara masyarakat Cirebon dengan warga AS. “Dalam waktu dekat saya akan kembali dengan membawa serta pelaku bisnis dan wisatawan dari AS,” katanya.
Scot mengaku tahu betul bahwa sempat terjadi peristiwa ledakan bom di Masjid Mapolresta Cirebon. Namun ia menilai, kejadian tersebut bisa terjadi di mana saja. Pasalnya, terorisme memang tidak mengenal waktu dan tempat. Di AS saja, aksi terorisme di Boston beberapa waktu lalu bisa terjadi. (A-178/A_88)***
sumber+foto:pikiran-rakyat.com