Pencarian korban dihentikan setelah Tim Bulan Sabit Merah Iran menemukan semua laporan orang hilang. “Tidak ada lagi korban yang terjebak di bawah reruntuhan,” ujar Kepala Tim Bulan Sabit Merah Iran Mahmoud Mozafar, dikutip kantor berita Fars. Mozafar menambahkan, saat ini dukungan difokuskan untuk membantu para korban yang kehilangan tempat tinggalnya. Seribu tenda telah didirikan. Selimut dan makanan juga sudah dikirim ke daerah yang terkena gempa.
Gempa berkekuatan 6,3 pada Skala Richter (SR) tersebut berdampak langsung terhadap 50 desa dengan jumlah penduduk sekitar 10.000 orang. Dua desa di antaranya rata dengan tanah. Dilansir dari Reuters, mayoritas rumah di beberapa desa di provinsi itu terbuat dari batu bata sehingga mudah ambruk bila terjadi gempa. “Karena intensitas yang begitu kuat akibat gempa ini, banyak rumah yang hancur, 37 orang tewas dan lebih dari 850 orang terluka,” ujar Gubernur Provinsi Bushehr Fereydoun Hassanvand kepada kantor berita Mehr.
Terkait fasilitas nuklir, Kepala Badan Energi Atom Fereydoon Abbasi Davani, dikutip AFP, melaporkan tidak ada dampak yang harus dikhawatirkan. Ini lantaran fasilitas nuklir itu tidak beroperasi karena sedang diperbaiki ketika gempa terjadi. Dia juga menekankan tidak ada kebocoran radioaktif. Gempa ini terjadi bertepatan dengan peluncuran sebuah fasilitas produksi uranium dan dua tambang ekstraksi.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, dilaporkan IRNA, menyampaikan belasungkawa atas terjadinya bencana besar itu. Dia juga meminta para pejabat di sejumlah badan-badan bantuan untuk mengerahkan semua kemampuan dan kemungkinan untuk membantu para korbandiProvinsiBushehr. Ahmadinejad mengimbau pengurusan yang baik bagi korban meninggal serta perawatan kesehatan bagi yang terluka.
Komentar senada juga dilontarkan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Ali Khamenei. Sementara itu, gempa besar ini juga terasa hingga wilayah lainnya, seperti Dubai, Qatar, dan Bahrain. Bahkan di Dubai, ratusan orang keluar dari rumah lantaran panik. Menurut laporan media setempat, beberapa gedung pencakar langit langsung mengevakuasi seluruh isi gedung. Gempa hebat yang melanda Iran bukan pertama kali terjadi. Letak Iran yang melintasi garis patahan geologi besar sehingga rentan terhadap aktivitas seismik. Beberapa di antaranya masuk dalam kategori gempa yang sangat berbahaya dan menghancurkan.
Pada Agustus tahun lalu, dua gempa besar yakni 6,2 SR dan 6,0 SR mengguncang barat laut Iran. Lebih dari 300 tewas dan 3.000 lainnya terluka. Sebelumnya, Desember 2010, gempa besar melanda selatan Kota Bam. Saat itu 31.000 orang tewas serta menghancurkan benteng kuno yang dibangun dengan lumpur. susi susanti
Sumber + Foto : koran-sindo.com