Jalan Raya Rancaekek yang menghubungkan Bandung-Tasikmalaya- Garut rusak parah akibat tergerus banjir luapan Sungai Cikijing dan Cikeruh anak Sungai Citarum.
Pantauan KORAN SINDO, hingga pagi kemarin banjir genangan air atau cileuncang akibat luapan sungai tersebut masih menghambat laju kendaraan dari arah Cileunyi menuju timur atau Garut-Tasikmalaya hingga menyebabkan antrean panjang kurang lebih 3 kilometer mengekor di Jalan Dangdeur Rancaekek sampai berjam-jam. Demikian pula kondisi ruas Jalan Raya Rancaekek dari arah timur ke barat, terjadi kerusakan beratdenganlubangmengangadi tengah jalan raya nasional tersebut.
Bahkan karena membahayakan pengguna jalan, warga Kampung Cipasir, Desa Jelegong, dan Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek , Kabupaten Bandung harus memasang sebuah bangku duduk di tengah jalan agar pengguna jalan menghindari lubang menganga tersebut. “Kami terpaksa memasang bangku itu demi keselamatan pengguna jalan. Banyak pengendara khususnya yang pakai motor terjatuh akibat lubang itu, terutama di malam hari.
Apalagi kalau lubangnya tertutup air banjir,” kata Sumerman, 45, warga setempat. Pada saat tergenang banjir, sejumlah korban yang jatuh pun terpaksa berguling di kubangan air. “Banyak juga puluhan bahkan ratusan motor mogok akibat terendam. Kondisi seperti ini sudah biasa karena dibiarkan selama bertahun-tahun,” ujarnya Kubangan menganga itu tepatnya berada di Jalan Raya Rancaekek-Bandung KM 23,7 atau di depan pabrik PT Mino Carpet Indonesia.
Selain jalan rusak, hingga kemarin genangan air banjir cileuncang pun masih terdapat di depan pabrik PT Vonex, sehingga menghambat penggunajalan.“ Pabrik-pabrikseolah tidak peduli dengan kondisi banjirdanjalanrusakini, padahal jelas-jelas ada di depan mata pabrik mereka,” tutur Herman. Bukan hanya perusahaan atau pabrik-pabrik besar seperti PT Kahatex yang dia keluhkan, tapi pemerintah pun seolah tidak mengontrolnya.
“Katanya Jalan Raya Rancaekek ini jalan nasional, masak Pemprov Jawa Barat tidak mau peduli dengan adanya jalan bolong-bolong dan lubang menganga? Kasihan juga pengguna jalan yang harus jadi korban kemacetan berjamjam akibat banjir di depan pabrik Kahatex,” tuturnya Kerusakan jalan di titik lainnya pun banyak terjadi akibat banjir. Jalan Raya Rancaekek yang mengakses ke jalan utama Cicalengka-Cileunyi-Bandung itu bolong-bolong dengan kedalaman hingga 50 sentimeter.
“Lubangnya hampir seperti kubangan bahkan kolam ukuran kecil, dalamnya mencapai 50 sentimeter. Jalan itu tergenang dalam beberapa hari ini kondisinya sangat parah,” tutur dia. Sementara itu, Pemkab Sumedang mengaku tidak memiliki kewenangan untuk memperbaiki Jalan Rancaekek yang sebagiannya masuk ke wilayah Sumedang. Jalan Rancaekek jalur Bandung-Garut yang berada di depan PT Kahatex adalah milik negara yang menjadi wewenang pemerintah pusat. ● iwa ahmadsugriwa/ zulfikar
sumber+foto:koran-sindo.com