Rencana revitalisasi Gasibu sejalan dengan beralihnya kepemilikan lapangan tersebut dari Pemkot Bandung pada Pemprov Jabar terhitung 2013. Pemprov sengaja menyosialisasikan rencana revitalisasi itu untuk memperoleh berbagai masukan dari masyarakat. Kepala Biro Humas Protokol dan Umum (HPU) Pemprov Jabar Rudy Gandakusumah mengatakan, gerakan “Save Gasibu” sengaja digulirkan sebagai upaya penyelamatan lapangan Gasibu yang saat ini kondisinya kurang terawat.
Melalui revitalisasi, kondisi fisik dan fungsi lapangan seluas 21.000 meter persegi itu akan ditata ulang. “Melalui gerakan tersebut, kami berharap muncul kritik dan saran dari masyarakat untuk mengembalikan fungsi Lapangan Gasibu sebagai ruang publik,” ucap Rudy kepada KORAN SINDO, kemarin. Untuk menumbuhkan respons masyarakat tersebut, pihaknya menyosialisasikan gerakan “Save Gasibu” melalui media massa cetak dan elektronik.
Bahkan, sejumlah billboardberisi pesan dan ajakan pada masyarakat pun dipasang di sejumlah titik. Media sosial berupa Twitter pun sengaja dimanfaatkan dengan tujuan menyerap aspirasi masyarakat secara langsung. “Meskipun follower @info_gasibu itu masih sedikit, namun tidak masalah karena tidak ada batas waktubagi masyarakat untukmenyampaikan aspirasi,” kata Rudi.
Rudy menyatakan, Gasibu akan dikhususkan sebagai jogging track, tempat upacara kenegaraan dan keagamaan, serta hutan kota. Hingga kemarin, akun twitter @info_gasibu yang dibuat pada pertengahan Februari 2013 lalu itu baru diikuti 82 orang follower. Berbagai tanggapan pun muncul mulai tanggapan terkait rencana revitalisasi Gasibu hingga kritik pedas terhadap pemilik akun @info_gasibu. agung bakti sarasa