Tim Robotika Unikom Bandung menyabet tiga medali emas, empat perak, dan satu perunggu pada pertandingan robot internasional di Amerika Serikat yaitu 2013 Robowaiter Contest di Hardfor, Connecticut; dan 2013 Robogames di San Mateo, California.
Pertandingan di Trinity College dilangsungkan pada 6-7 April 2013, sedangkan laga Robogames pada 19-21 April. Tim yang berangkat sebanyak lima orang yakni dua dosen pembimbing Taufik Nuzwir Nizar dan Rodi Hartono, tiga mahasiswa yaitu Asrul Rizal Ahmad Fadilah, Muhammad Yazid Al Qahar, serta Eko Prabowo Putro.
Dosen Pembimbing Robotika Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung Taufiq Nuzwir Nizar menuturkan pada pertandingan tersebut tim Robotika Unikom membawa 11 robot yang diikutkan pada dua kategori di pertandingan 2013 Robowaiter Contest, sedangkan tujuh robot lainnya diikutkan di lima kategori pada pertandingan 2013 Robogames.
Adapun robot yang meraih medali di 2013 Robowaiter Contest yaitu DU99 RWE4-V13 buatan Ferry Ebitnaser meraih juara 1 dengan kategori Robowaiter Advance dan DU99 RWE-V13 buatan Eko Prabowo Putro meraih juara 2 dengan kategori sama. Sedangkan untuk 2013 Robogames yaitu DU116SGR-V13 buatan M Yazid Al Qahar meraih medali emas untuk kategori Open Shooting Gallery, DU112 Solar- V13 yang dibuat Anton Maulana meraih medali emas pada kategori Open Ribbon Climber Autonomous.
Untuk robot yang meraih medali perak di 2013 Robogames yaitu DU116 Walker-V13 buatan Asrul Rizal pada kategori Open Walker Challenge, DU112 SE-V13 buatan Erwin Guna Setiawan untuk kategori Open Ribbon Climber Autonomous, serta Xerok – V13 yang dibuat Anton Ade Purnama pada kategori Open Table Top Nav.
Satu perunggu dari robot Capit – V13 buatan Giri Laya Bahari yang juga pada kategori Open Table Top Nav. Menurut Taufik, persiapan ini dilakukan selama satu tahun. Pihaknya berusaha menambah fitur-fitur canggih. Saat di lapangan, dia tidak menampik adanya kendala. Salah satunya 11 robot yang diikutsertakan dibuat oleh 11 mahasiswa, sedangkan mahasiswa yang mengikuti kejuaraan hanya tiga orang. “Jadi ketiga mahasiswa ini harus terus berkoordinasi jarak jauh dengan pembuat robot di sini bila terjadi gangguan atau kerusakan,” ujarnya.
Rektor Unikom Bandung Eddy Suryanto Soegoto mengatakan, ke depan akan menggaet industri untuk mengimplementasikan apa yang sudah diteliti para mahasiswa termasuk bidang robotik. Terdapat beberapa industri yang ingin menggunakan hasil robot mahasiswa untuk diaplikasikan pada industri. “Ada beberapa industri yang menawarkan kerja sama dan ada industri yang sudah deal yaitu industri berskala nasional, tapi ini masih bersifat rahasia,” ucapnya.
Sebagai penghargaan bagi mahasiswa yang berhasil dalam robotik, Unikom akan memberikan beasiswa untuk jenjang S1, S2, bahkan S3. “Patut disyukuri Unikom menjadi pelopor juara robotika tingkat internasional. Kami berusaha mempertahankan apa yang sudah diraih,” kata Eddy. panji qadhafi
sumber+foto:koran-sindo.com