Sejumlah peserta Ujian Nasional (UN) di wilayah Kabupaten Subang stress menghadapi soal ujian. Wakil Kepala SMKN 1 Subang Toto Sutoni mengatakan, beragamnya soal ujian yang dikerjakan para siswa membuat mereka stres.
Menurut dia, soal UN tahun inisedikitberbedadenganpelaksanaan ujian tahun lalu. Dalam satu kelas, variasi soal yang berbeda bisa mencapai 20 pertanyaan. “Daripantauankami, mereka lebih terlihat stress, karena sekarang dalam satu kelas jumlah variasi soal mencapai 20,” tegas Toto, kemarin. Namun, kata dia, pelaksanaan UN pada hari ketiga di Subang masih berjalan lancar.
Bahkan, untuk pasokan soal masih terpenuhi. “Pasokan soal masih terpenuhi, memang ada laporan kalo sekolah lain seperti SMK Bina Kencana mengalami kekurangan soal. Tapi, itu bisa diatasi dengan pasokan soal yang berlebih di sekolah lain,” ucap Toto. Sementaraitu, dari KotaBandung Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Enggartiasto Lukita, menilai pelaksanaan UN 2013 rusak karena ketidaksiapan dan kekacauan yang dilakukan penyelenggara.
“Bagaimana mungkin UN yang sudah berlangsung secara rutin setiap tahun dan seharusnya sudah memiliki manajemen handal harus berlangsung karut marut dengan alasan kendala percetakan, kesalahan pengiriman, kekurangan naskah sampai harusdifoto kopi, bahkanpenundaan UN di 11 provinsi yang seharusnya tidak terjadi,” katanya.
Dia mengatakan, kondisi amburadulnya pelaksanaan UN tahun ini menunjukkan buruknya manajemen dan kualitas kinerja Kemendiknas. Penanggungjawab Pengawasan UN tingkat Jawa Barat, Sunaryo Kartadinata, menuturkan, manajemen pelaksana UN 2013 harus diperbaiki, dievaluasi, dan di-review. Dia berharap, keadaan yang memprihatinkan seperti saat ini tidak terulang lagi tahun depan. heru muthahari/ panji qadhafi