Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri dan Inafis Polda Jawa Barat menggeledah rumah Suparman, orang tua terduga teroris BS alias Angga, di Gang Kelana RT 3/4 Kampung Sukamulya, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, kemarin.
Dari penggeledahan selama lebih tiga jam itu, tim Inafis Polda Jabar menyita satu keping VCD berjudul Syiar Calls You, dua buku berjudul Terorisme dan Mati Syahid yang tersimpan di kamar BS. Barang sitaan dimasukkan ke kantong plastik transparan besar bertuliskan Inafis Polda Jabar. Kapolres Bandung AKBP Kemas Ahmad Yamin membenarkan dibawanya beberapa dokumen tersebut. “Hasil yang saya ketahui tidak ditemukan bahan peledak di rumah tersebut,” katanya.
Pihaknya hanya melakukan pengamanan area sekitar rumah dan tidak ikut menggeledah. Untuk pengamanan, Pol-res Bandung mengerahkan 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) agar warga tidak mendekat lokasi penggeledahan. Keluarga pemilik rumah terlihat pasrah ketika rumah berlantai dua bercat krem itu digeledah Inafis Polda Jabar. Pihak keluarga, Heri, mengatakan, Angga merupakan anak kedua dari enam bersaudara.
Sejak kecil, Angga hidup dan besar di Desa Sukamulya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Sejak kecil, Angga mengenyam pendidikan mulai SD sampai SMP di wilayah Banjaran. “Namun, sejak SMA, BS tinggal di Jakarta. Bahkan kuliah pun di Jakarta tepatnya di IAIN,” kata Heri. Dia terkejut melihat pemberitaan di media massa dan cetak, Angga terlibat terorisme.
Padahal, Angga dikenal orang baik. “Keseharian seperti orang lain, orangnya baik dan sering ibadah serta bergaul dengan tetangga. Jelas kami syok,” ucapnya. Diketahui, Angga adalah salah satu terduga teroris yang ditembak mati tim Densus 88 di Desa Cigondewah Hilir, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Rabu (8/5). Tim Densus 88 juga menggeledah Ruko Sindang Sari Blok C, Jalan Sindang Sari, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, kemarin.
Ruko tersebut diduga dihuni kawanan teroris yang tewas di Desa Cigondewah Hilir. Kasat Reskrim Polres Cimahi AKP Sujana mengatakan, penggeledahan salah satu ruko milik H Andi, 70, itu merupakan rangkaian proses pengungkapan terduga teroris yang tewas di Cigondewah Hilir. Hanya dia tidak mengetahui persis barang yang diamankan. “Terdapat tiga pisau komando di lokasi kejadian. Selebihnya mungkin beberapa barang pribadi,” ucapnya.
Anak pemilik ruko, Dani Lesmana, 35, menuturkan sekitar dua minggu lalu ruko tersebut telah over sewa. Sebelumnya dihuni Udin, 34, yang merupakan pedagang martabak, namun telah beralih pada warga yang mengaku Angga.
“Rencananya akan dijadikan jasa service barang elektronik. Akan tetapi, hingga kini belum beroperasi,” katanya. Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda menyampaikan rasa terima kasihnya kepada aparat kepolisian yang sudah menjalankan tugasnya dengan baik. “Karena kerja kerasnya menjaga kondusivitas Kota Bandung, sehingga aksi teroris bisa dicegah,” ucapnya.
Dia mengimbau masyarakat tidak cemas, tetap tenang namun waspada. Yang paling utama adalah kembali menggalakkan sistem keamanankeliling( siskamling).“Kepada pengurus RT dan RW diharap mendata para pendatang baru. Awasi semua aktivitas warga, terutama warga tidak dikenal,” katanya. Ayi pun menginstruksikan aparat kewilayahan meningkatkan operasi yustisia dan razia kartu pengenal.
Sementara itu, Polres Cirebon Kabupaten mengintensifkan pengawasan di jalur pantura, termasuk warga pendatang. Kapolres Cirebon Kabupaten AKBP Irman Sugema menjelaskan, jalur pantura Cirebon merupakan jalur lintasan bagi yang hendak ke Jakarta maupun Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Pergerakan teroris melalui jalur pantura dimungkinkan. Sekarang kami semakin intensifkan pengawasan di jalur pantura,” ujarnya.
Razia indekos maupun kontrakan juga diintensifkan jajaran Polres Cirebon Kota. Di tempat terpisah, penggerebekan jaringan teroris berlanjut. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri pada Kamis hingga Jumat kemarin menyergap terduga teroris di sejumlah tempat di Lampung. Hasilnya, mereka berhasil menangkap empat orang.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, terduga teroris di Lampung masih terkait dengan jaringan teroris di Jawa Tengah dan Jawa Barat yang diobrak-abrik sebelumnya. Polisi juga mengidentifikasi kelompok tersebut terlibat perampokan sebuah bank di wilayah tersebut. iwa ahmad sugriwa/ dila nashear/zulfikar/ gita pratiwi/ erika lia/rahmat sahid
sumber+foto:koran-sindo.com