
Salah satu upaya melestarikan budaya dalam bentuk permainan anak, Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Garut menggelar lomba kaulinan budak (permainan anak) di lapangan Alun-alun Garut.
Berbagai permaian seperti, enggrang, kelom batok, sorodot gaplok, rorodaan, sondah, gatrik, gasing dan lainnya tampak semarak dimainkan siswa SD hingga SMP se Garut.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Garut, Yatie Rochayati mengatakan lomba kaulinan barudak bertujuan untuk melestarikan kembali budaya permainan anak zaman dulu.
“Permainan ini sarat dengan kebersamaan, kesetiaan, kejujuran dan kesederhanaan. Serta memberikan pengenalan kembali kepada generasi selanjutnya tentang budaya permainan anak dan adat istiadat yang berlaku di Tatar Sunda,” jelasnya di Alun-alun Garut, Sabtu (11/5).
Dia menilai, bila semua komponen melakukan berbagai kajian dengan baik, tentunya budaya tradisional, akan tumbuh dan berkembang sekaligus diminati oleh masyarakat luas.
“Minimal kita perkenalkan kepada anak-anak, permainan ini tidak kalah menarik dengan permainan anak zaman sekarang,” ucapnya.
Pihak dinas pun menyiapkan berbagai hadiah bagi juara lomba. Hal itu untuk lebih memberikan semangat kepada peserta.
sumber+foto:fokusjabar.com