Jabar Butuh Banyak Rumah Potong Unggas (RPU)

by -586 views
Foto : tempo
Foto : tempo

Industri penggemukan ayam potong di Jawa Barat masih membutuhkan rumah potong unggas (RPU) karena produksi ayam di provinsi ini cukup tinggi.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Koesmayadi Tatang Padmadinata mengakui, selama ini ribuan ayam potong dari Jawa Barat dikirim dalam keadaan hidup ke beberapa kawasan di Jakarta. Padahal, produksi ayam potong di Ciamis dan Tasikmalaya mencapai 200.000–300.000 ekor per hari. “Sementara kemampuan RPU di dua kawasan tersebut masih sangat terbatas. Kemampuan mereka hanya sekitar 12.000–15.000 ekor per hari,” kata Koesmayadi di Bandung. A

kibatnya, ayam-ayam tersebut didistribusikan dalam keadaan hidup. Selain menyebabkan susut sampai 15%, membawa ayam hidup juga menambah jam kerja. Dengan kemampuan produksi 200.000 ekor per hari, paling tidak Jawa Barat membutuhkan 15 RPU. RPU tersebut bisa dibangun di sentra sentra penghasil ayam potong.

Daerahdaerah yang membutuhkan keberadaan RPU di antaranya Sukabumi, Bandung, Cianjur, Subang, dan Purwakarta. Selain itu, lanjut Kosmayadi, RPU juga bisa menarik tenaga kerja. “Sayangnya, sampai saat ini belum ada investor yang tertarik membuat RPU di Jabar,” katanya. Dia mengaku, paling tidak membutuhkan dana investasi sekitar Rp48 miliar untuk membuat RPU.

Baca Juga:  20 Penghafal Quran dan Dai di Daerah Terpencil Diberangkatkan Umroh Gratis

Ketua Persatuan Peternak Ayam Nasional (PPAN) Herry Darmawan mengakui, pengembangan rumah potong unggas di Jabar masih terbuka lebar. Potensi investor menggarap sektor tersebut masih cukup besar. Hal itu sebanding dengan banyaknya sentra penghasil ayam di kawasan ini. Apalagi, permintaan ayam dari Jawa Barat terus meningkat.

Saat ini, lanjut Herry, produksi ayam potong di Jabar mencapai 15.000.000 ekor per Minggu. Jumlah tersebut terus meningkat sejalan tingginya permintaan kalangan industri, seperti Restoran, Hotel, Pabrik, dan warung makan.

Belum lagi pertumbuhan ekonomi masyarakat mengisyaratkan peningkatan perilaku konsumtif masyarakat dalam mengonsumsi ayam potong. “Peluang tersebut bisa dimanfaatkan investor membuat RPU. Selama ini, sebagian besar ayam dikirim dalam keadaan hidup,” ujar dia.

Walaupun pemahaman masyarakat mengenai rumah potong juga masih tabu. Sebagian besar masyarakat masih menginginkan melihat proses pemotongan ayam secara langsung. Karena itu, tidak sedikit produsen ayam yang memilih menjual secara hidup dengan keuntungan yang masih rendah selisihnya dengan harga ayam yang sudah dipotong. arif budianto

Baca Juga:  Susi: Kelapa Sawit Terancam Diembargo Uni Eropa, "Seafood" Pun Sama..

sumber:koran-sindo.com

About Author: Tubagus Iwan Sudrajat

Gravatar Image
Tubagus Iwan Sudrajat ialah seorang penulis artikel di Bandung, Jawa Barat. Dia juga penulis artikel di beberapa blog dan media online.