Pemerintah Taiwan berencana latihan militer di perairan di mana nelayan mereka ditembak mati oleh kapal patroli Filipina. Namun, jadi tidaknya mereka melakukan latihan militer itu tergantung dari pengajuan maaf secara resmi oleh pemerintah Filipina.
Menurut harian Inquirer, Rabu 15 Mei 2013, Kemhan Taiwan menolak menyebut kapan latihan militer digelar. Tapi menurut informasi yang diperoleh Inquirer, latihan militer mulai digelar pada Kamis esok.
Dalam latihan militer itu, Taiwan akan mengerahkan beberapa pesawat jet tempur, kapal fregat penghancur dan tiga kapal fregat patroli. Apabila jadi digelar, ini merupakan kali pertama latihan militer yang membidik Filipina sebagai musuh.
Sementara itu, pemerintah Filipina mengatakan akan terus memantau daerah perbatasan perairan Batanes di tengah rencana Taiwan menggelar latihan militer.
“Kami akan terus melakukan pemantauan di area tersebut sambil menunggu hasil investigasi terhadap penjaga perbatasan pantai keluar,” ujar juru bicara tentara AL Filipina, Gregory Gerald Fabic.
Investigasi Gabungan
Di lain pihak, Menlu Taiwan, David Lin, pada Rabu ini mengatakan telah sepakat dengan pemerintah Filipina untuk mengadakan investigasi bersama terkait kasus penembakan nelayan Hung Shih-cheng.
Lin menambahkan petugas penyelidik Taiwan akan berangkat ke ibukota Manila pada Kamis esok, sementara tim investigasi Filipina juga akan ke Taiwan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kapal penangkap ikan yang digunakan nelayan itu.
Selain itu tim investigasi Filipina juga akan meminta keterangan tiga saksi mata yang ikut melihat peristiwa itu. Kedua negara disebut Lin juga sepakat untuk segera kembali berunding terkait perjanjian penangkapan ikan demi menghindari peristiwa serupa terjadi.
Seorang pejabat Filipina, seperti dikutip kantor berita Reuters, mengungkapkan bahwa satu dari kapal patrolinya melepaskan tembakan pada Kamis pekan lalu ke arah kapal penangkap ikan asal Taiwan karena dianggap melanggar wilayah setelah diberi peringatan. Berlangsung sekitar 170 mil laut dari sebelah selatan Taiwan, penembakan itu menewaskan seorang warga Taiwan.
Insiden ini membuat Taiwan marah kepada Filipina. Melalui pejabat non diplomatiknya, Filipina sudah menyampaikan permintaan maaf. Namun, Taiwan menuntut permintaan maaf itu disampaikan secara resmi oleh pemerintah Filipina. (ren)
sumber+foto:vivanews