Penjualan “Gulungan Laut Mati” Memicu Kemarahan Israel

by -575 views
SALAH satu bagian dari Gulungan Laut Mati yang berukuran lebih kecil siap untuk dijual.*
SALAH satu bagian dari Gulungan Laut Mati yang berukuran lebih kecil siap untuk dijual.*

Hampir 70 tahun setelah penemuan manuskrip Injil tertua di dunia, keluarga Palestina yang awalnya menjual kepada para cendekiawan dan institusi, kini mulai menjual fragmen-fragmen lainnya yang disembunyikan di kotak deposit di Swiss.

Sebagian perkamen ini nyaris seukuran perangko, dan ada beberapa yang kosong. Namun dalam beberapa tahun terakhir, para kolektor dan institusi Kristen evangelis telah menghabiskan uang jutaan untuk membeli bagian-bagian dari harta karun arkeologi ini.

Penjualan gulungan ini telah memicu kemarahan pemerintah Israel, otoritas barang antik Israel, yang memegang sebagian besar gulungan berharga ini, mengklaim bahwa setiap potongan terakhir harus diakui sebagai benda budaya Israel, dan mengancam untuk merebut potongan-potongan itu bila tersebar di pasaran.

“Saya mengatakan kepada Kando beberapa tahun yang lalu, sejauh yang saya ketahui, dia bisa mati dengan gulungan-gulungan itu,” kata Amir Ganor, kepala pasukan anti-penjarahan dalam lembaga otoritas barang antik Israel, berbicara tentang William Kando, yang mempertahankan koleksi Gulungan Laut Mati milik keluarganya. “Gulungan ini hanya ditujukan untuk Negara Israel,” tegasnya.

Baca Juga:  Petinggi Malaysia Airlines Sebut Pula Ada 11 WNI di Penerbangan #MH17

Kando mengatakan keluarganya menawarkan fragmen yang tersisa kepada otoritas barang antik Israel dan lembaga lainnya di Israel, tetapi mereka tidak mampu membelinya. “Jika ada yang tertarik, kami siap untuk menjualnya,” kata Kando
kepada Associated Press, dari toko barang antiknya di Yerusalem yang ia warisi dari almarhum ayahnya. “Ini adalah hal yang paling penting di dunia,” tegasnya..

Barang-barang antik dari tempat suci memang penuh dengan intrik pencurian, penipuan, dan geopolitik, dan tidak terkecuali Gulungan Laut Mati.

Penemuan gulungan ini pada tahun 1947, di gua-gua oleh Laut Mati di sebelah timur Yerusalem, merupakan salah satu peristiwa arkeologi terbesar abad ke-20. Perdebatan ilmiah atas makna gulungan itu terus menimbulkan kontroversi profil tinggi, sementara pemerintah Yordania dan Palestina telah mengajukan klaim atas kepemilikan benda berharga itu. (Aya/A-147)***

Sumber+Foto:pikiran-rakyat.com

About Author: Tubagus Iwan Sudrajat

Gravatar Image
Tubagus Iwan Sudrajat ialah seorang penulis artikel di Bandung, Jawa Barat. Dia juga penulis artikel di beberapa blog dan media online.