Tiga jenazah terduga teroris yang ditembak mati Densus 88, akan menjalani dua tahap pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tiga teroris di tembak di rumah kontrakan di RT 02/08, Kampung Batu Rengat, Cigondewah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
“Ada pemeriksaan primer dan sekunder. Kami dari tim kedokteran Polri akan memeriksa menggunakan metode scientific crime identification,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kedoteran Polri Komisaris Besar Ibnu Hajar, kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Kamis (9/5/2013) dini hari.
Ibnu menuturkan, pemeriksaan primer yang akan dilakukan pertama kali adalah dental (gigi), sidik jari, dan DNA.
“Untuk yang sekunder, otopsi jenazah, properti, data kepemilikan terduga teroris seperti sepatu, arloji, dan cincin, untuk mengroscek data itu,” tuturnya.
Menurut Ibnu, saat ini ketiga jenazah yang diduga terkait perampokan Toko Emas Harapan Jaya di Pasar Seroja, Kecamatan Bekasi Utara, Rabu (27/3/2013) silam, sedang menjalani pemeriksaan gigi.
Ibnu tidak bisa menjelaskan kapan seluruh jenazah rampung diidentifikasi. Namun, ia memerediksi, seluruh proses selesai 10 hari sampai dua minggu ke depan.
Sebelumnya diberitakan, tiga kantong jenazah yang berisi jasad tiga terduga teroris, tiba di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu malam.
Tiga kantong jenazah dibawa menggunakan mobil ambulans Dokpol Polda Jabar, dengan nomor polisi 2703-VIII, pada pukul 22.30 WIB.
Tiga terduga teroris yang tewas dalam baku tembak dengan Tim Densus 88 Antiteror adalah Budi Syarif alias Angga, Sarane, dan Jonet. Sedangkan Haris Fauzi ditangkap petugas, saat bersembunyi di bak di rumah kontrakan mereka.
Sedangkan satu tersangka lain bernama Masum, ditangkap di Cipacing, Kabupaten Sumedang. (*)
sumber+foto:tribunnews.com