Lima orang terkena dampak (OTD) pembangunan megaproyek Waduk Jatigede melakukanaksijalankaki dengan rute perjalanan dari Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, hingga Istana Negara.
Aksi tersebut dilakukan dengan harapan bertemu presiden untuk menyuarakan aspirasi warga OTD. “Saya tidak tahu nanti apa akan bertemu presiden atau tidak. Tetapi, kami sudah kirimkan surat ke sana,” kata peserta jalan kaki, Tarsiman. Aksi jalan kaki tersebut menuntut penyelesaian dampak pembangunan Waduk Jatigede segera diselesaikan sebelum ada penggenangan. Sampai saat ini mereka menilai dampak pembangunan Waduk Jatigede masih belum sepenuhnya selesai.
Aksi dilakukan lima orang OTD, yaitu Komarudin dari Desa Cibogo, Kecamatan Darmaraja; Aden Tarsiman dari Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja; Danuri dari Desa Sukakersa, Kecamatan Jatigede; Yayan Taryana dari Desa Jatibungur; dan Suharyana dari Desa Tarunajaya, Kecamatan Darmaraja. Kelima OTD tersebut mengenakan pakaian tradisional serbahitam. Sebagian menggunakan ikat kepala dan dudukuy(topi tani).
Plt Sekda Kabupaten Sumedang Zaenal Alimin mengatakan, aksi yang dilakukan warga OTD merupakan hak yang tidak bisa dilarang. Namun, aksi itu sangat disayangkan karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada Pemkab yang memungkinkan dapat diminta pengawalan selama aksi. ● zulfikar
sumber+foto:koran-sindo.com