Menurutnya, track record dalam konteks berdemokrasi yang dijalankan saat ini, masih menjadi ‘barang langka’ dan sulit diakses calon pemilih. Terlebih golongan pemilih pemula.
Dede menilai, informasi yang disuguhkan sejumlah media pun tidak termasuk persoalan rekam jejak.
“Menurut saya profil pasangan calon yang disajikan beberapa media, masih jauh dari kategori informasi yang tergolong rekam jejak,” jelasnya.
Seharusnya, dalam rekam jejak tersebut disajikan informasi dari hal-hal positif hingga negatif dari masing-masing pasangan.
“Misalnya terkait urusan-urusan yang bersentuhan dengan kepentingan publik seperti, pengelolaan dana publik akuntabelkah mereka dalam mengemban amanah publik,” pungkasnya.(LIN)
sumber+foto:fokusjabar.com