Para penghafal Qur’an dan dai yang diberangkatkan itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Antara lain berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Sumatera Selatan maupun Jakarta.
Mereka terseleksi melalui Audisi Umroh Tahfidz untuk yang hafal 30 juz yang diadakan di sejumlah daerah, dan mereka yang lolos seleksi diberangkatkan,” kata Direktur PPPA Daarul Qur’an, Tarmizi Assidiq kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/6/2013).
Pemberangkatan para penghafal Qur’an maupun dai yang berdakwah di daerah terpencil ini, kata Tarmizi, merupakan upaya PPPA untuk memberikan penghargaan kepada mereka. Jarang sekali kalangan ini mendapat perhatian, padahal profesi yang mereka lakoni sangat sulit. Banyak yang sangat merindukan pergi ke Tanah Suci namun tidak punya cukup biaya untuk ke sana.
“Mereka mengajarkan cara membaca dan menghafal Qur’an, di daerah-daerah yang sulit, dan melaksanakan syiar agama di daerah yang terpencil di seperti pelosok Nusa Tenggara Timur dan Mentawai di Sumatera Barat. Kita berupaya memberikan apresiasi atas upaya mereka yang tanpa pamrih,” kata Tarmizi.
Pemberangkatan para hafidz dan dai itu sudah dilaksanakan. Mereka sudah berada kembali di Tanah Air beberapa hari lalu, dengan semangat yang lebih baik.
“Umumnya mereka sempat mengkhatamkan hafalan Qur’an selama melaksanakan umroh, dan berkesempatan bertemu dengan para penghafal Qur’an yang berada di Madinah maupun Mekah. Ini pengalaman berharga bagi mereka,” kata Tarmizi.
Pemberian apresiasi dalam bentuk umroh untuk para penghafal Qur’an yang disebut Program Umroh Tahfidz ini, kata Tarmizi, sudah dimulai sejak tahun 2009 ini. Ke depan, PPPA berencana memberangkatkan lebih banyak lagi penghafal Qur’an. Kegiatan ini bagian dari semangat untuk mengajak lebih banyak orang lagi hafal Qur’an 30 juz di Indonesia.
sumber: detik.com/Khairul Ikhwan – detikNews
