Para calon wali kota dan wakil wali kota Bandung ditantang untuk dapat mengembangkan education estate di Kota Bandung. Education estate merupakan suatu pembuktian pendidikan di Kota Bandung yang terintegrasi. Misalnya dari Paud, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi untuk dapat menghasilkan pemimpin Indonesia tidak sekadar pemimpin di lingkup Kota Bandung.
Demikian dikemukakan Dosen Pembangunan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Affan Sulaeman seusai Diskusi Terbatas Masa Depan Bandung dalam Perspektif Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pasundan, Jln. Lengkong Besar, Kota Bandung.
“Mereka (para calon.red) baru berbicara tentang bayar uang sekolah gratis. Itu tumpang tindih dengan kebijakan nasional. Wali kota harus punya kebijakan yang tidak tumpang tindih dengan kebijakan provinsi dan nasional. Harusnya Kota Bandung fokus apa yang tidak ditangani nasional dan provinsi. Kota Bandung harus punya paradigma sendiri tapi tdak melanggar aturan malah harus jadi ciri khas,” kata Affan.
Selain itu, para calon juga ditantang untuk dapat membuat perpustakaan di Kota Bandung yang menarik dan modern seperti mall. Tujuannya agar para generasi muda dapat berinteraksi sekaligus menimba ilmu pengetahuan. “Orang yang belajar di Bandung bisa enjoy dan saling berinteraksi sehingga tidak ekslusif berjalan sendiri belajarnya. Ini potensi agar lulusan bisa menjadi berkualitas dunia,” ujarnya. (A-208/A-147)***
sumber:pikiran-rakyat.com