Aceh digoyang gempa 6,2 Skala Richter (SR) yang berpusat di 35 km dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh, dengan kedalaman 10 km. Pakar gempa menganalisa bahwa gempa itu terjadi karena pergeseran Patahan Sumatera atau Semangko.
Pakar gempa LIPI Dr Danny Hilman Natawidjaja mengatakan ada 2 patahan besar yang sejajar memanjang di Pulau Sumatera. Patahan pertama adalah Zona Subduksi yang memanjang di laut Samudera Hindia sepanjang bagian barat Sumatera. Pergeseran Zona Subduksi ini yang menyebabkan gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004.
Patahan kedua adalah Patahan Sumatera atau Semangko yang memanjang di tengah daratan Sumatera. Dari informasi bahwa pusat gempa 6,2 SR berada di daratan sekitar Bener Meriah dan Aceh Tengah, Danny menduga kemungkinan besar hal itu karena pergeseran Patahan Sumatera ini.
“Yang jelas secara umum gempa itu bukan hal yang istimewa. Di situ sudah ratusan tahun nggak ada gempa besar, skala gempanya sekitar 6 SR. Apakah memang tipikalnya begitu atau energinya belum keluar ya belum tahu,” kata Danny yang meneliti mengenai Patahan Sumatera dan Zona Subduksi ini.
Yang dimaksud gempa besar adalah 6,5 – 8 SR ke atas, sedangkan yang terjadi di Aceh hari ini adalah gempa sedang yang kisarannya 5-6,5 SR. Lebih dari 8 SR maka digolongkan gempa sangat besar.
“Kalau yang segmen Takengon (Aceh Tengah) ini sampai di daerah dekat-dekat Danau Toba itu,” jelas Danny yang dihubungi, Selasa (2/7/2013).
Penjelasan Danny Hilman ini juga dibenarkan Kabid Gempa Bumi BMKG Wandono saat dihubungi terpisah. “Itu aktivitas besar dari Patahan Sumatera,” kata Wandono singkat karena sedang rapat tersebut.
Sumber+foto:detik.com