Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah VI, Nita Yosita mengatakan, agar memudahkan pelayanan penukaran uang untuk melayani kebutuhan masyarakat selama Ramadan pihaknya mengalokasikan dana segar bernilai Rp 11,8 triliun.
Menurutnya, angka itu memiliki kadar kecukupan 126 persen prediksi keperluan uang selama Ramadan. “Jumlah itu lebih tinggi 36 persen daripada momen yang sama tahun lalu, yang pencapaiannya Rp 6,8 triliun,” kata Nita seusai peresmian pengoperasian outlet penukaran uang BI di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro Bandung, Kamis (11/7).
Komposisi dana Rp 11,8 triliun itu, jelas Nita, terdiri atas pecahan besar, yang meliputi Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000, senilai Rp 10,9 triliun, dan Rp 800 miliar pecahan kecil, untuk pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000.
Nita menilai, naiknya penarikan dan penukaran uang karena berlangsungnya gaji ke-13 bagi kalangan pegawai negeri sipil (PNS), TNI, dan Polri. Selain itu adanya program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) pun dapat menjadi pemicu naiknya alokasi kebutuhan uang baru tahun ini. (tribunnews)