Jalur alternatif arus lalulintas lebaran antara Kota Banjar dengan Kabupaten Ciamis lewat Kecamatan Cimaragas bakal terganggu dengan adanya projek pembangunan jalan.
Saat ini projek pembangunan jalan sepanjang dua kilometer tersebut masih dalam pengerjaan, diperkirakan selesai hingga paska lebaran.
Pantauan di lokasi jalan alternatif, tepatnya di Kecamatan Cimaragas, ruas jalan tersebut saat ini kondisinya cukup ramai dilintasi oleh kendaraan truk dengan tonase besar.
Saat tidak turun hujan, kawasan tersebut sangat kotor akibat debu beterbangan, terlebih ketika ada kendaraan besar melintas lokasi perbaikan jalan.
Beberapa titik tepi badan jalan sudah digali dan siap untuk di cor beton, sedangkan bagian lainnya masih dalam pembuatan lubang untuk pelebaran jalan. Termasuk juga pekerjaan mengikis tebing hingga badan jalan menjadi lebih lebar.
Disepanjang jalur yang sedang dalam perbaikan, juga beberapa tempat badan kondisi bandan jalan hancur, tidak hanya bergelombang tetapi juga banyak lubang di tengah jalan.
Adanya pengerjaan tersebut, beberapa titik ruas jalan tidak bisa dilewatai bersamaan dari dua arah, kendaraan harus lewat secara bergantian. Sejumlah tanda pengaman berupa patok bambu yang dipasang disepanjang lokasi pengerjaan tampak jatuh di lubang tempat pelebaran jalan.
Kemungkinan terjadinya ketidaklancaran arus lalulintas lebaran yang lewat jalur alternatif, juga diungkapkan Kapolresta Banjar Ajun Komisaris Besar (AKBP) Asep Saepudin.
Dia mengatakan bahwa selama ini jalan lingkar selatan tersebut yang merupakan jalur alternatif saat masa arus lalulintas lebaran, menghubungkan wilayah Kota Banjar menuju Kabupaten Ciamis dan Tasikmalaya, lewat Kecamatan Cimaragas. .
“Hasil survei, jalur alternatif yang masuk wilayah Kota Banjar, kondisinya lumayan bagus. Sedangkan untuk di wilayah Cimaragas, Kabupaten Ciamis memang ada yang dalam tahap pengerjaan. Jalur tersebut merupakan jalan alternatif jika terjadi kemacetan atau antrean panjang kendaraan di jalau utama,” tuturnya, Minggu (21/7/2013).
Didampingi Kepala Satuan lalulintas (Kasat Lantas) Polresta Banjar Ajun Komisaris Adi Widodo, ia mengatakan bahwa jalur utama arus lalulintas lebaran yang ada di wilayah kota paling ujung timur Provinsi Jawa Barat hanya sepanjang 15 kilometer, mulai dari perbatasan dengan Kota Ciamis di Kecamatan Cisaga sampai dengan Cijolang yang merupakan perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Untuk jalur utama kondisinya mulus. Dan selama ini memang jarang terjadi antrean panjang kendaraan. Salah satu titik kemacetan ada di wilayah kecamatan Cisaga, untuk membantu kelancaran, kami juga mengirimkan anggota untuk bekerjasama dengan petugas dari Ciamis. Tempat tersebut merupakan simpang tiga yang padat kendaraan,” tambahnya.
Lebih lanjut Asep mengungkapkan dengan kondisi jalan yang relatif lurus, di wilayah Banjar tidak ada lokasi yang rawan kejahatan sperti bajing loncat. Namun, untuk pengamanan, Polresta Banjar bakal menerjunkan petembak jitu, yang berasal dari anggota sabhara.
“Kami minta bantuan personil ke Polda jabar, akan tetapi karena keterbatasan personil, akhirnya memakai anggota sendiri. Dan selama ini memang jalur yang kami awasi relatif aman,” jelasnya.
Berkenaan dengan pengamanan arus mudik lebaran, dia mengatakan Polresta Banjar akan mendirikan lima pos pengamanan, dua pos pelayanan, satu pos aju dan 15 pos gatur. untuk mendukung pos, dipersiapkan patugas tim pengurai.
Tim tersebut bergerak langsung ke lokasi kemacetan. “Tim pengurai naik sepedamotor, sehingga lebih cepat mencapai sasaran. Kami berharap arus mudik lebaran berjalan lancar,” tutur Kapolresta banjar Asep Saepudin.(pikiran-rakyat.com)