Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel, kemarin, mengatakan, AS telah menempatkan pasukan Angkatan Laut (AL) dan peralatannya, untuk aksi militer di Suriah. Penempatan pasukan AL AS itu, untuk menyikapi setiap keputusan Presiden Barack Obama yang mengisyaratkan akan melakukan aksi militer di Suriah.
Isyarat Obama untuk melakukan aksi militer di Suriah itu, menyusul dugaan penggunaan sejata kimia di negara itu. Seperti diketahui, pihak oposisi mengklaim sekitar 1.300 orang terbunuh yang diduga akibat penggunaan senjata kimia yang dilakukan pasukan Presiden Bashar al-Assad, pada Rabu lalu.
Pemerintah Assad sendiri telah berulang kali menepis tudingan itu. Pihak Assad menuding balik, isu penggunaan senjata kimia di Suriah sengaja digulirkan pihak oposisi untuk mengacaukan kerja tim inspeksi PBB di negara itu.
Komentar Hagel soal isyarat perang di Suriah, ia sampaikan saat kunjungannya ke Malaysia. Menurutnya, seorang pejabat pertahana AS mengatakan pasukan AL AS akan memperluas peran mereka di Mediterania dengan senjata rudal dan kapal perang, sebagai reaksi AS atas perang sipil di Suriah.
Hagel mengatakan Obama telah meminta Departemen Pertahanan untuk mengambil pilihan di Suriah. Menurutnya, penggunaan senjata kimia beracun menjadi momentum bagi AS untuk campur tangan terhadap konflik di Suriah yang sudah berlangsung 2,5 tahun ini.
”Departemen Pertahanan memiliki tanggung jawab untuk mengantisipasi pilihan yang akan diambil presiden, termasuk semua kemungkinan,” kata Hagel, seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/8/2013).
”Dan posisi pasukan kita, termasuk peralatan siap untuk menyikapi pilihan apapun yang akan dipilih presiden,” lanjut dia.
Namun, seorang pejabat Pertahanan AS, yang tidak berwenang untuk berbicara di depan publik, mengatakan AL tidak menerima perintah untuk mempersiapkan diri guna melakukan operasi militer di Suriah.(sindonews)