Tuhan sedang tersenyum ketika menciptakan tanah Priangan. Itulah ungkapan yang sering kita dengar tentang indahnya alam Jawa Barat, yang pertama kali dilontarkan psikolog asal Belanda, MAW Brouwer.
Penyataan soal indahnya alam tatar Sunda ini memang benar adanya. Tak heran, setiap tahunnya, wisatawan yang mengunjungi berbagai objek wisata di Jabar terus meningkat. Sektor pariwisata pun, dengan berbagai sektor turunannya, menjadi andalan pemerintah daerah dalam mengumpulkan pendapatan asli daerah.
Di Jabar misalnya, berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jabar, terdapat 517 objek wisata yang berpotensi menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara, dengan 327 di antaranya merupakan objek wisata alam.
Dengan potensi wisata sebesar itu, tak heran sektor pariwisata menjadi andalan Pemprov Jabar dan pemkab/pemkot untuk memperoleh PAD. Selama 2012 saja, Pemprov Jabar tak kurang mendapatkan PAD atau devisa hingga Rp10 triliun dengan menampung tenaga kerja hingga 4.595.392 orang. Di Kota Bandung saja, Pemkot Bandung tak kurang mendapatkan PAD sektor pariwisata hingga Rp240 miliar pada 2012.
Besarnya pendapatan tersebut tidak pula mengherankan, karena memang tingkat kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara ke Jabar, cukup tinggi. Tahun 2012 merupakan rekor tertinggi kunjungan wisatawan ke Jabar, dengan jumlah mencapai 39 jutawisatawan lokal dan lebih dari 1 juta wisatawan mancanegara.
Jabar pun mempunyai potensi wisata yang sangat bervariasi, mulai dari wisata alam, seperti pegunungan, hutan, laut, sungai, danau, juga wisata budaya, flora dan fauna, peninggalan purbakala dan sejarah. Semua daerah di Jabar pun mempunyai kekhasan kuliner masing-masing yang bisa menjadi andalan bagi pemerintah daerah masing-masing.
Dengan segala kelebihannya itu, sudah jelas sektor pariwisata bisa menjadi sektor andalan pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah, dan penghasil devisa negara. Sektor ini pun mampu memberdayakan masyarakat karena bisa membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha.
Namun, sayangnya besarnya potensi tersebut masih belum tergali optimal. Masih ada sekitar 50% potensi wisata Jabar yang masih belum tergali. Ditambah lagi masih buruknya infrastruktur khususnya jalan menuju objek-objek wisata tersebut.
Tentunya perlu sinergi semua pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata Jabar ini, mulai dari pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat umum. Dengan memaksimalkan potensi yang ada ini, bukan tidak mungkin Jabar bisa menjadi Provinsi Wisata, yang lebih meningkatkan perekonomian dan menyejahterakan warganya melalui sektor pariwisata.
Sumber: Inilah.com