Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Ridwan Kamil-Oded Daniel Periode 2013-2018, Senin (16/9/2013) tanpa kehadiran Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk serah terima jabatan (sertijab) di Gedung DPRD Kota Bandung di Jalan Aceh.
Dada Rosada, saat ini mendekam di Lapas Cipinang karena ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap hakim Setyabudi Tejocahyono dalam penanganan perkara bansos Kota Bandung di Pengadilan Negeri Bandung.
Seperti diberitakan sebelumnya di berbagai media massa, banyak pihak yang mengharapkan Walikota Bandung Dada Rosada bisa hadir saat pelantikan walikota penggantinya Ridwan Kamil di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin.
Tapi, sampai pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa Pelantikan Wali Kota dan wakil Wali Kota Bandung, siang (16/9) tadi, Dada tak nampak muncul di Gedung DPRD Kota Bandung.
Sebelum-sebelumnya, KPK telah mempertimbangkan pengajuan izin Wali Kota Bandung Dada Rosada untuk menghadiri pelantikan penggantinya. Jika kehadiran Dada dalam pelantikan ternyata tak diwajibkan, maka KPK akan menolak permohonan izinnya. “Yang dilantik jadi wali kota kan bukan si tersangka. Jadi sepanjang hukumnya tidak wajib, ya akan ditolak,” kata Juru Bicara KPK Johan Budi, seperti dilansir nasional.news.viva.co.id (Kamis, 22/8/2013).
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Asep Saeful Muhtadi mengatakan, dengan penahanan Dada maka aktivitas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan jauh lebih baik.
Menurut Asep, ketidakhadiran Dada pada Pelantikan Walikota Bandung (16/9) tidak menyebabkan perubahan signifikan pada aktivitas pemkot, malah akan lebih baik, sebab Dada terbukti punya masalah.
Asep percaya, seperti diberitakan Tempo.Co (Senin, 19/8/2013), jajaran Pemkot Bandung akan bersikap dewasa menanggapi ditahannya Dada. Ditahannya Dada juga, menurut Asep, tidak berpengaruh pada acara pelantikan Wali Kota Bandung (16/9).
Sementara, sebagian masyarakat kota Bandung banyak yang mengharapkan kehadiran H. Doktor Dada Rosada untuk mengikuti prosesi pelantikan.
Tapi, hingga beberapa saat sebelum dilaksanakan pelantikan, isu perizinan kehadiran Dada mengikuti pelantikan masih “simpang siur”. Menurut Ketua DPRD Kota Bandung, KPK masih belum memberikan jawaban terhadap surat permohonan dan undangan dari Ketua DPRD Kota Bandung. Isi surat itu adalah izin agar Dada Rosada bisa dihadirkan pada pelantikan yang akan digelar Senin (16/9/2013). Di sisi lain, KPK beranggapan mereka belum menerima surat permohonan dari DPRD Kota Bandung untuk meminta Dada menghadiri pelantikan.
Wallahu’alam. Namun yang jelas, detik.news.com hari ini (Senin, 16/9) memberitakan bahwa, mantan Wali Kota Bandung Dada Rosada memang tidak hadir dalam pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Namun ia sempat membuat sambutan yang rencananya akan ia bacakan saat menghadiri acara pisah sambut yang direncanakan digelar sore tadi.
Dalam naskah sambutannya, Dada menyebutkan pencapaian yang telah ia raih selama kurun waktu 10 tahun menjadi wali kota, termasuk 5 tahun terakhir bersama wakilnya Ayi Vivananda.
“Dalam kurun waktu tersebut, telah terwujud sebagian dari imajinasi saya antara lain, SOR Bandung Lautan API (BLA), TMB, hutan kota Tegallega, sawah abadi 100 hektar, bantuan wali kota khusus, membebaskan 5 SPBU untuk dijadikan taman kota, membentuk komunitas cikapundung yang selalu konsisten melaksanakan kegiatan di Cikapundung,” ujar Dada dalam naskah sambutannya.
Selain itu ia juga menyebutjan Car Free Day, 4 in 1, Bandung Kota Kreatif, revitalisasi eks TPA Pasir Impun, revitalisasi eks TPA Cicabe dan lainnya.
“Secara lebih khusus, saya telah memperjuangkan pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui 7 agenda prioritas yakni pendidikan, kesehatan, kemakmuran, lingkungan hidup, seni budaya, olahraga dan agama,” ucapnya.
Di akhir sambutannya ia mengajak seluruh jajaran birokrasi untuk mendukung wali kota baru dengan membantu kelancara program dan kegiatan maupun membantu menciptakan suasana kota agar tetap aman dan kondusif serta menjadi lebih baik lagi.
“Saya juga mengucapkan selamat bertugas, semoga dibri kekuatan dan kemampuan oleh Allah SWT untuk melaksanakan tugas dengan amanah,” kata Dada.
Tak lupa Dada juga meminta maaf atas nama pribadi, keluarga dan pemerintah Kota Bandung apabila selama memimpin Bandung terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
“Karena sebagai manusia biasa, terlahir dengan fitrah, tempatnya kekhilafan dan kekurangan,” ucapnya.