Tujuh negara akan ikut serta dalam Festival Wayang Internasional yang akan dilaksanakan di Bale Rumawat Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, 12-13 September 2013.
Panitia acara Festival Wayang Internasional Hendra Permana, di Bandung, Senin, menuturkan tujuh negara yang mengirimkan perwakilannya pada acara ini diantaranya Madagaskar, Australia, Belanda, Filipina, Singapura dan Turki. “Dan mereka semuanya akan menampilkan pagelaran wayang dari daerah masing-masing,” kata Hendra.
Ia mengatakan perwakilan Indonesia yang diwakili oleh Studio Pohaci akan menampilkan wayang motekar, yang akan dipentaskan seperti pertunjukan wayang kulit.
“Namun nantinya bukan hanya siluet hitam yang ditampilkan, melainkan berwarna-warni,” ujarnya.
Ia menuturkan, Festival Wayang Internasional ini baru kali pertama dilaksanakan dan diharapkan masyarakat makin mencintai kesenian, terutama wayang.
“Pada saat pelaksanaan nanti, wayang dari masing-masing negara akan tampil dengan bahasa masing-masing. Tapi penonton tidak akan terlalu sulit mencerna cerita yang akan ditampilkan,” katanya.
Menurut dia, perwakilan dari luar negeri pada acara ini akan lebih banyak memperbanyak menampilkan wayang dengan gerakan dan nyanyian serta teksnya juga sebagian mengambil idiom Bahasa Indonesia.
“Untuk sasaran dari pertunjukan tersebut adalah semua kalangan mulai dari anak kecil hingga dewasa. Ada berbagai pesan positif yang akan disampaikan melalui pagelaran wayang nanti,” kata dia.
Bale Rumawat, kata Hendra, mampu menampung sekitar 150 orang dan jika ternyata penonton membludak maka bisa menyaksikan melalui layar lebar di sekitar Bale Rumawat.
“Jadi bagi anda yang ingin menyaksikan pagelaran wayang dari tujuh negara, anda tinggal datang ke Bale Rumawat. Hari pertama berlangsung dari mulai pukul 10.00 WIB hingga malam dengan menampilkan wayang dari empat negara,” ujarnya.
Sementara itu, untuk hari kedua pagelaran akan berlangsung hingga sore dengan menampilkan berbagai wayang dari tiga negara. “Lalu untuk puncak acaranya akan ditutup dengan penampilan wayang motekar dari Indonesia,” kata Hendra.
Sumber: Republika Online