Harga gas elpiji 3 kilogram (kg) untuk wilayah Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang akan naik dalam waktu dekat. Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana) Migas Bogor, Bahriun membenarkan, potensi kenaikan harga gas 3 kg masih tinggi.
Terlebih, dampak kenaikan harga BBM sampai Minggu akhir September masih luar biasa. “Saat ini baru naik Rp500. Harga ecaran di agen-agen rata-rata antara Rp15 ribu sampai Rp16 ribu. Ini bisa naik lagi, tergantung fluktuasi di tingkat pusat,” kata dia.
Soal kelangkaan, Bahriun menegaskan, pasokan gas kemasan 3 kg masih aman. Namun sejak kenaikan BBM, ada penurunan permintaan hingga 15 persen. “Belum menjurus kelangkaan,” kata dia.
Bahriun membeberkan, di Bogor harga elpiji memang sudah naik. Itu berdasarkan atas keputusan bupati. Sementara untuk kota, belum ada keputusan lanjutan. “Kota belum ada keputusan resmi, masih berada di angka Rp15 ribuan,” kata dia.
Manajer Gas Domestik PT Pertamina (persero) Region III, Arie mengakui memang ada kenaikan harga gas elpiji 3 kg, karena adanya dampak atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM belum lama ini.
Namun, kebijakan itu merupakan kewenangan pemerintah daerah masing-masing sebab peneta pannyaantara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda, karena medan transportasi atau sejenisnya. “Naiknya biaya transportasi juga menjadi pemicu di sejumlah pemda menaikkan HET Gas Elpiji 3 kg. Selain naiknya upah dan faktor-faktor pendukung lainnya ikut memengaruhi,” tuturnya.
Terpisah, Plt Sekda Kota Bogor, Ade Sarif Hidayat mengaku, pihaknya belum bisa memastikan kapan akan ada keputusan kenaikan harga gas ini. “Kondisi pasar sementara masih stabil. Tapi, tidak tahu kalau Oktober bakal ada kejadian luar biasa. Potensi tetap ada, tapi tidak terlalu signifikan,” kata dia. (radar-bogor.co.id)