Harga emas berjangka menguat pada penutupan perdagangan Senin di Bursa New York, Amerika Serikat. Emas diperkirakan akan membangun kembali keuntungan seperti yang diraih pada pekan lalu.
Seperti diberitakan Marketwatch, Selasa 22 Oktober 2013, harga emas untuk pengiriman Desember naik US$1,20 (0,1 persen) ke level US$1.315,80 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga perak untuk pengiriman Desember juga naik hampir 37 sen (1,7 persen) ke level US$22,28 per ounce.
“Emas naik untuk memulai pekan yang penting pada tindak lanjut dari momentum reli besar pekan lalu,” ujar Jason Rotman, analis dari Lido Isle Advisors. Menurutnya, harga emas di kisaran US$1.310 saat ini menjadi pijakan untuk bergerak lebih tinggi lagi apabila laporan ketenagakerjaan di AS lemah.
Pekan ini, pasar keuangan akan mencermati rilis pemerintah AS mengenai laporan non-farm payrolls untuk bulan September. Pengumuman laporan ini tertunda karena shutdown beberapa layanan pemerintah AS yang berlangsung selama 16 hari dan baru berakhir pada Kamis pekan lalu.
“Situasi ketenagakerjaan merupakan data kunci bagi bank sentral AS. The fed bahkan tidak akan berpikir untuk menaikkan suku bunga sampai tingkat pengangguran turun,” kata Adrian Ash, analis dari Bullion Vault.
Sementara itu, dari dalam negeri, Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia PT Antam Tbk, Selasa 22 Oktober 2013, melaporkan harga emas kembali bergerak turun.
Harga emas batangan Antam dijual Rp534.000 untuk ukuran 1 gram, turun Rp2.000 bila dibandingkan pada perdagangan kemarin yang tercatat Rp536.000 per gram.
Emas ukuran 5 gram dilepas dengan harga Rp2.525.000, ukuran 10 gram Rp5.000.000, ukuran 25 gram Rp12.425.000, ukuran 50 gram Rp24.800.000, dan ukuran 100 gram dijual Rp49.550.000.
Harga emas ukuran 250 gram dipatok pada Rp123.750.000 dan ukuran 500 gram mencapai Rp247.300.000.
Adapun harga beli (buyback) emas Antam hari ini turun menjadi Rp463.000 dari sebelumnya Rp66.000 per gram. (viva.co.id)