Menjelang Iduladha, kenaikan sejumlah komponen kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) seperti sayuran dan daging sudah mengalami kenaikan.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) Dadang Suganda mengatakan kenaikan harga sayur mayur itu pada umumnya disebabkan karena faktor cuaca yang menyebabkan sayuran rusak.
“Karena sayur banyak yang rusak, maka pasokan ke pasar pun menjadi sedikit. Akibatnya harga pun melonjak,” katanya, Kamis (10/10).
Berbeda dengan kenaikan pada saat Idulfitri, dimana kenaikan harga dipengaruhi oleh penyesuaian tarif BBM.
Meski begitu, lanjutnya, kenaikan harga sayuran itu masih dalam tahap kategori wajar. Pasalnya, kenaikan signifikan terjadi pada komponen daging terutama daging hewan kurban.
“Kenaikan harga sapi mencapai 30-100% tergantung kondisi fisik sapi termasuk jenis kelaminnya. Yang jadi primadona sapi jantan dan bertanduk,” ujarnya.
Pada tahun lalu harga sapi kurban hidup perkilonya hanya Rp38.000, sedangkan pada Iduladha tahun ini sudah mencapai Rp50-60.000 per kilogramnya.
Sumber: Bisnis-Jabar.com