Komoditas Cengkeh: Perkebunan di Jabar Tidak Berkembang

by -471 views

cengkehGabungan Asosiasi Petani Perkebunan Indonesia (Gapperindo) mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong petani melakukan mengintensifikasi perkebunan cengkeh, guna meningkatkan hasil produksi.

Pasalnya, jumlah produksi cengkeh Jabar yang saat ini mencapai 11.700 ton dengan luas lahan sebesar 45.000 hektare relatif tidak berkembang dan menjurus tidak ada perubahan pengembangan lebih baik.

Ketua Gapperindo Mulyadi Sukandar mengemukakan selama ini perkebunan cengkeh Jabar hanya bergantung terhadap kondisi alam, tanpa ada perlakukan secara khusus dari pemiliknya.

Padahal, cengkeh merupakan tanaman yang memerlukan perawatan secara khusus agar tetap sehat sehingga produtivitasnya bisa meningkat.

“Saat ini paling tingkat produktivitas cengkeh mencapai antara 400 kg per ha. Akan tetapi, jika diberikan perawatan secara khusus bisa meningkat lebih baik lagi,” katanya, Kamis (10/10/2013).

Menurutnya, erluasaan perkebunan cengkeh memang sudah dibatasi, namun rehabilitasi peremajaan kabun harus digencarkan.

Sehingga pihaknya melakukan berbagai upaya untuk terus mengembangkan perkebunan cengkeh dengan melakukan penyulaman pembibitan cengkeh.

Dia menilai pemerintah sangat pelit mendorong petani mengembangan usaha perkebunan cengkeh, padahal kontribusi pendapatan cukai rokok cukup besar.

Baca Juga:  Ini Dia Komentar Tantan, Striker Persib Saat Harus Berhadapan Bio Paulin

“Jika dana bagi hasil cukai tembakau dan cengkeh sebesar 2% dikembalikan untuk petani atau  digunakan untuk perbaikan kualitas produksi cengkeh sebetulnya bisa bermanfaat,” katanya.

Hingga sampai saat ini belum ada hasih pembagian hasil pendapatan negara dengan petani yang bisa meningkat kualitas cengkeh nasional.

Bahkan, dia menyebutkan ironisnya kebutuhan cengkeh dalam negeri pun masih dipasok secara impor dari Singapura. Dari luas lahan perkebunan cengkeh skala nasional yang mencapai 470.000 ha  rata-rata hanya mampu memproduksi 250.000 kg-260.000 kg.

“Ini cukup mengherankan dan menyayangkan kenapa hal tersebut bisa terjadi,” tegasnya.

Sumber: Bisnis-Jabar.com