Lebar saluran Kali Cisangkuy dan jaringan irigasi tersier Ciherang menyempit karena pelebaran lahan sawah penduduk. Kondisi itu menyebabkan Kali Cisangkuy menyempit, dari lebar 18 meter menjadi 5 meter. Sementara penyempitan irigasi Ciherang terjadi sepanjang antara 600 hingga 800 meter, dari 8 meter menjadi 2 meter.
Demikian diungkapkan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Bandung, Nono Sambas saat dijumpai di irigasi Ciherang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Jumat (10/1/2014).
Dengan kondisi seperti itu, Nono meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Citarum agar segera melakukan normalisasi. Misalkan terus dibiarkan, 2.440 hektare area persawahan teknis terancam kekeringan saat musim kemarau.
“Luasan itu merupakan akumulasi dari area persawahan di Kecamatan Cangkuang, Banjaran, Katapang, Baleendah, dan Pameungpeuk,” ucap Nono menjelaskan.
Jika saluran saluran Ciherang terganggu, Nono menuturkan, tidak hanya berdampak pada pengairan sawah. Pasokan air baku kebutuhan sehari-hari warga pada lima kecamatan pun akan terganggu.
Selain penggerusan lebar Kali Cisangkuy karena area persawahan warga, terdapat persoalan serius lain. Tanggul tanah pemisah aliran Kali Cisangkuy dan irigasi Ciherang sudah terus menipis akibat tergerus aliran air.
“Jika tanggul alami itu habis tergerus, aliran irigasi Ciherang akan tertutup. Apalagi elevasi dasar Kali Cisangkuy lebih tinggi dibandingkan elevasi dasar irigasi Ciherang,” ujar Nono.
Terkait keluhan kondisi Cisangkuy dan irigasi Ciherang, Ia mengaku telah berupaya menyuarakan kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dan BBWS Citarum semenjak empat tahun lalu. Akan tetapi, hingga saat ini, instansi tersebut belum kunjung merespons.
“Fungsi pintu irigasi juga tidak lagi optimal. Penyebabnya, banyak komponen irigasi hilang,” tutur Nono.
Terkait anak sungai Cisangkuy, Kepala Satuan Kerja BBWS Citarum, Ahmad Sajidin pernah mengungkapkan, akan dilakukan pembuatan jalur baru. Berkapasitas 80 kubik per detik, debit air yang mengalir di Cisangkuy mencapai 140 kubik per detik.
BBWS Citarum merencanakan, program itu mulai berlangsung pada 2014. Pengoptimalan kapasitas Cisangkuy dilaksanakan beriringan dengan rekayasan tingkat kemiringan dasar Sungai Citarum, pembangunan cekdam, serta perluasan polder Cieunteung.
sumber: pikiran-rakyat.com