Masyarakat pengguna Internet di Tanah Air tengah menanti-nantikan kehadiran layanan data berbasis 4G atau long term evolution (LTE). Sejumlah operator bahkan telah ancang-ancang dengan menggelar uji coba teknologi penerus 3G itu. Uji coba itu dilakukan semata-mata untuk melihat kesiapan penerapan teknologi itu di Indonesia.
Sejauh ini, belum ada sinyal yang menunjukkan teknologi 4G LTE akan diadopsi di Indonesia. Kominfo pun belum mengeluarkan regulasi untuk mengaturnya.
Presiden Direktur Ericsson Indonesia Sam Saba tidak memungkiri, bahwa LTE dibutuhkan untuk mobile broadband yang bagus. Memang di Indonesia ihwal itu masih terkendala regulasi, namun Sam Saba menyoroti penetrasi jaringan 3G masih belum maksimal di Indonesia.
Ia meminta Indonesia berkaca dari penerapan 4G LTE di Australia, Jepang, dan Korea.
“Mereka butuh waktu tiga sampai empat tahun sebelum menggelar layanan LTE. Mereka mulai dari hotspot kemudian didorong ke investasi agar bisa meluas cakupannya,” kata Sam dalam diskusi “Q1 2014: Teropong Trend Telekomunikasi” di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat 14 Maret 2014.
Menurutnya, jangkauan akses data yang luas adalah hal paling penting sebelum jaringan benar-benar migrasi ke LTE.
“Untuk LTE, jangkauan harus nasional dulu. Kami melihat itu masih membutuhkan strategi yang kuat, ekosistem yang matang,” kata Sam.
Dia mengatakan, Indonesia perlu memfokuskan dan mengoptimalkan jaringan dan cakupan 3G terlebih dahulu sebelum akhirnya melangkah ke LTE.
“LTE memang bagus, tapi optimalisasi 3G itu lebih penting, supaya jaringan yang dibangun nanti tidak sia-sia,” ujarnya.
Sam menegaskan secara teknologi, Ericsson menyatakan sudah siap mengakomodasi. Perusahaan asal Swedia itu bahkan sudah menguji coba teknologi penerus LTE, yakni LTE Advance. Kecepatannya diklaim mampu menembus 450 Mbps. Tak lama lagi, Erisccon optimis menyambut kedatangan era teknologi 5G.
Dalam lima tahun ke depan, Ericsson memprediksi pertumbuhan data akan mencapai 10 kali lipat sampai tahun 2019. Penetrasi itu dikontribusikan dari semakin banyaknya penetrasi mobile dan pengguna perangkat mobile yang semakin komsumtif.
Catatan Ericsson, pada tahun 2013, jumlah pelanggan perangkat bergerak mencapai lebih dari 7,7 miliar, dan lima tahun mendatang diperkirakan meningkat pesat menjadi 9,3 miliar perangkat. (viva.co.id)