Mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA), Edward Snowden geram dengan program pengawasan oleh badan pemerintah AS itu.
Untuk itu, Snowden mendesak perusahaan teknologi dunia untuk mengadopsi metode enkripsi yang lebih baik guna melindungi pengguna dari pengawasan pemerintah.
Hal itu disampaikan Snowden dalam telekonferensi melalui video Google+ HangOut dengan peserta konferensi SXSW di Austin, Texas, Amerika Serikat, dilansir Wall Street Journal, Selasa 11 Maret 2014.
Snowden memperingatkan, jika perusahaan teknologi tak segara bertindak, dikhawatirkan intelijen akan mengubah program pengawasannya.
“Ada respon kebijakan yang diperlukan, tapi perlu respon teknik juga,” ujar Snowden yang berada di Rusia.
Dalam kesempatan wawancara interaktif melalui Twitter dengan peserta konferensi, Snowden menegaskan tak kapok membocorkan dokumen rahasia milik NSA.
“Akankah saya melakukannya lagi?, tentu saya iya,” tegas Snowden.
Ia mengaku bersumpah mendukung dan membela konstitusi dalam rangka penjaga privasi pengguna internet.
“Saya melihat konstitusi dilanggar dalam skala yang masif,” kata dia menegaskan.
Snowden mendesak perusahaan internet harus mengadopsi sistem enkripsi yang dikenal sebagai enkripsi end to end, yang mengacak setiap langkah komunikasi seperti email dari komputer pengirim ke perangkat komputasi penerima.
Dengan meluasnya penggunaan enkripsi, kata Snowden, akan menyulitkan pemerintah dalam pengumpulan trafik internet dalam jumlah yang masif, sebab praktik ini akan terdeteksi.
“Teknologi enkripsi memiliki potensi menaikkan biaya pengawasan pada titik yang mana enkripsi tak lagi pantas digunakan secara ekonomi untuk memata-matai semua orang,” jelas Chris Soghoian, advokat privasi American Civil Liberties Union (ACLU), organisasi non profit yang memperjuangkan hak dan kebebasan individu AS.
Soghoian berada di panggung SXSW untuk mewawancarai Snowden selama telekonferensi.(viva.co.id)