Sekadar diketahui, lokomotif tersebut merupakan penarik rangkaian KA Malabar yang anjlok dan masuk ke jurang di Kampung Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Jumat 4 April 2014. Kecelakaan tersebut menyebabkan tiga orang tewas.
Evakuasi kemarin merupakan yang kedua kalinya. Evakuasi pertama yang dilakukan pada 10 April mengalami kegagalan. Lokomotif jenis CC-206 bernomor 1355 itu malah terperosok ke jurang yang lebih dalam. Pada evakuasi kedua, 29 April, lokomotif kembali jatuh ke jurang.
Evakuasi dilakukan menggunakan dua crane yang masing-masing mampu mengangkat beban 50 ton lebih.
Sebelum dilakukan evakuasi, petugas membuat jalan di samping jalur kereta yang longsor. Tujuannya agar dua crane bisa lebih mendekat ke posisi lokomotif sehingga mempermudah proses evakuasi. Setiap crane ditempatkan di ujung lokomotif. Beban agak lebih berat karena sebagian badan lokomotif sudah terkubur tanah.
Lokomotif yang akan diangkat tersebut berbobot 60 ton. Berat sebenarnya adalah 90 ton. Namun karena dua buggy (roda) sudah diangkat, beratnya menjadi 60 ton.
Sementara itu, tali yang digunakan untuk mengangkat lokomotif adalah spanset magnum yang memiliki kemampuan menarik beban 40 ton untuk satu tali. Jadi, jika menggunakan dua tali diperkirakan memiliki kemampuan untuk mengangkat hingga 80 ton.
Baru diangkat sekira tiga meter, tiba-tiba dua tali tersebut putus. Proses evakuasi akhirnya dihentikan dan akan dilanjutkan hari ini.