Wakil Sekjen PDI Perjuangan Achmad Basarah menyebut Jumat sebagai hari suci. Sebab, Jumat diprediksi sebagai hari yang dipilih Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mendeklarasikan calon wakil presiden pendamping Joko Widodo.
Namun, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengaku belum mengetahui tanggal pasti deklarasi tersebut. Hal itu disampaikan Tjahjo saat bertandang ke kediaman Megawati Soekarnoputri.
“Sebagai sekjen saya kan harus memonitor, menanyakan apa agenda ibu hari ini,” kata Tjahjo di Teuku Umar, Jakarta, Jumat (25/4/2014).
Tjahjo mengatakan Megawati ingin beristirahat di kota hujan itu. Ia tidak tahu agenda di luar itu.
“Ibu mau istrhat sambil bercocok tanam di Bogor. Yang semula menerima tamu, mungkin jadi Sabtu atau Minggu besok,” tuturnya.
Sebelumnya, Basarah mengatakan penetapan calon wakil presiden sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Namun ia melihat kecenderungan Megawati yang sering mengumumkan keputusan penting pada hari Jumat.
Hal itu juga terlihat saat Megawati menetapkan Jokowi diusung sebagai calon presiden.
“Ibu Mega mengumumkan pencapresan pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2014 pukul 14.44 WIB,” kata Basarah di Posko JKW4P, Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan hari Jumat memiliki referensi historis dimana Soekarno-Hatta memploklamirkan Bangsa Indonesia pada hari Jumat, 17 Agustus 1945.
“(Deklarasi Jokowi) bukan hanya untuk PDIP tapi bangsa dan negara,” kata Basarah.
Ia pun menganalogikan hari deklarasi pendamping Jokowi sebagai Jumat Suci. Merujuk di KPK memiliki Jumat Keramat.
“Kita menyebutnya sebagai Jumat suci, kalau Jumat keramat versinya Kuningan, kita menyebutnya Jumat suci,” kata Basarah.
“Besar kemungkinan pada hari Jumat, mengenai Jumat kapan, hanya Bu Mega yang tahu, mari sama-sama tunggu apakah Jumat besok, Jumat lusa atau Jumat depannya,” tambahnya.
(Tribunnews)