Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, meskipun pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Mei sebagai libur nasional memperingati hari buruh namun, pihaknya akan tetap turun ke jalan.
“Tahun ini tahun bersejarah, tetapi 1 Mei nanti bukan bearti kami libur terus tidur. Kami akan tetap keluar dan turun ke jalan. 15 tahun lalu kita berjuang, May Day seperti negara lain, tahun ini tahun pertama negara ini mengakui buruh, sehingga negara meliburkan buruh pada 1 Mei,” kata Iqbal dalam orasinya di Gor Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (24/4/2014).
Dikatakan Iqbal, dalam peringatan May Day nanti, tak hanya kaum buruh yang turun ke jalan melainkan guru-guru honorer sampai mahasiswa akan ikut merayakan.
“Sengaja hari ini kita mengajak buruh dari Front Nasional Tenaga Honorer untuk konsolidasi, mereka akan ikut mendukung kita dalam peringatan Mayday,” katanya.
Iqbal mengatakan meski pemerintah telah membuat 1 Mei sebagai libur nasional. Pihak tetap menyerukan buruh untuk turun ke jalan.
“Perjuangan kita tidak berhenti sampai disitu, kita akan menuntut kesejahteraan buruh. Memang Mayday yang jatuh hari kamis telah dijadikan hari libur nasional sehingga kalian bisa merasakan libur panjang, tapi kita harus tetap satukan barisan tidak ada yang boleh pulang kampung, kita semua akan turun ke jalan,” jelasnya.
Dirinya juga mengancam dalam peringatan May Day nanti, akan melakukan penutupan fasilitas publik seperti bandara, pelabuhan dan jalan tol.
“Kita akan buat lumpuh semua itu, ingat kawan-kawan kekuatan kalian sebagai di situ ketika mogok nasional dilakukan semua roda perekonomian akan hancur berantakan, kita akan terus lakukan sampai kesejahteraan buruh terus diakui,” kata Iqbal.
(Tribunnews)