Serangan milisi terhadap keluarga dan dirinya menyebabkan Perdana Menteri Libia yang baru diangkat, Abdullah al-Thinni, mengundurkan diri.
Pernyataan yang dikeluarkan Perdana Menteri menyatakan “tidak seorang pun terluka karena serangan, tetapi nyaris terkena”.
Al-Thinni baru diumumkan sebagai PM minggu lalu setelah Ali Zeidan diberhentikan karena gagal menjaga keamanan.
Libia mengalami ketidakstabilan sejak kelompok bersenjata menjatuhkan rezim Muammar Gaddafi pada tahun 2011.
Dalam sebuah surat yang ditempatkan di situs internet, al-Thinni mengatakan dirinya dan keluarganya menjadi korban “serangan penakut” dan dia tidak dapat “menerima kekerasan karena jabatannya”.
Rincian serangan masih belum jelas dan belum diketahui juga pelakunya, tetapi sepertinya dilakukan di jalan menuju bandara di Tripoli.
Juru bicara perdana menteri, Ahmed Lameen, mengatakan kepada wartawan BBC Rana Jawad bahwa al-Thinni dan kabinetnya akan tetap menjalankan tugasnya sampai PM baru diangkat oleh kongres.
Al-Thinni diangkat permulaan bulan ini sebagai perdana menteri sementara dan mandatnya diperpanjang minggu lalu dengan syarat dirinya mendirikan pemerintahan baru guna menciptakan stabilitas di Libia.
(sumber:detik.com)