Ratusan rumah dan dua hektare areal pesawahan milik warga yang siap panen di Kampung Pasirgadung, Desa Karangwangi, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jabar, terendam banjir bandang akibat meluapnya sungai Cibodas.
“Luapan air sungai hampir satu meter merendam rumah penduduk yang berada di sepanjang aliran sungai. Derasnya air bah tersebut mengakibatkan sejumlah pagar dan tembok teras rumah warga jebol dan hanyut terbawa arus,” kata Yuyun (43) salah serorang warga, Minggu.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Saat kejadian, menjelang pagi dimana sebagian besar warga tengah tertidur pulas, sehingga tidak sempat menyelamatkan barang dan perabotan rumah tangga dari genangan air.
“Hampir semua perabotan rumah tangga milik warga hanyut terbawa air bah. Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena tengah tertidur lelap. Kami terbangun, saat mendengar suara gemuruh dari luar rumah,” ucapnya.
Mendapati hal tersebut, dia membangunkan suami dan anak-anaknya, untuk menyelamatkan diri karena air dengan cepat masuk ke dalam rumah, sehingga tidak sempat membawa barang apapun.
“Setelah surut, saya balik ke rumah dan kondisinya sudah berantakan, uang, pakaian dan perabotan hilang dan lainnya banyak yang rusak,” pungkasnya.
Selain melanda wilayah Ciranjang, banjir bandang merendam puluhan rumah warga di wilayah Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, akibat Sungai Cibiuk dan Sungai Ciranjang meluap. Air bah juga merendam bangunan sekolah dan kantor desa.
“Tidak ada harta benda yang bisa kami selamatkan, saat ini kami terpaksa mengungsi ke rumah famili kerabatnya. Rumah beserta isinya rusak, bahkan beberapa barang dan surat berharga ada yang hilang terbawa hanyut,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sukaratu, Ahmad Hidayat mengatakan, hasil pendataan yang dilakukan pihaknya, tercatat 200 rumah warga terendam banjir dan dua diantaranya hancur. Selain itu dua hektar pesawahan rusak dan terancam gagal panen.
“Sebagian besar korban saat ini mengungsi ke rumah sanak saudaranya atau menumpang di rumah tetangga yang aman dari banjir. Kami telah melaporkan hal tersebut ke pihak terkait di Pemkab Cianjur, namun warga belum mendapat bantuan,¿ katanya singkat.(sumber:http://antarajawabarat.com)