BANDUNG – AP (14), siswi SMP di Kota Bandung, Jawa Barat, korban kekerasan oleh teman-temannya atas perintah guru, masih syok. Ia hanya murung dan tak mau sekolah.
“Sekarang kondisinya dia sedih dan enggak mau sekolah. Padahal dua minggu lagi mau ujian. Istri saya juga sedih dan menangis,” kata Deny Ruswandi (38), ayah AP, saat dihubungi melalui telefon.
Selain itu, AP masih mengeluh nyeri dan lengan kirinya membiru.
Ia sangat menyesalkan perbuatan oknum guru olahraga yang telah memberikan hukuman terhadap anaknya yang telat dan tidak mengerjakan tugas.
“Saya berharap dengan dilaporkan ke polisi kejadian serupa tak terjadi lagi. Seharusnya dia guru olahraga bisa memberikan hukuman berupa push up atau sit up. Bukan malah menyuruh siswa lain mencubit anak saya,” tuturnya.
Meski kepala sekolah telah meminta maaf, namun karena desakan dari para keluarga lain, Deny akan tetap melanjutkan kasus ini ke kepolisian. “Mudah-mudahan ini bisa jadi pelajaran,” tukasnya.
Seperti diketahui AP dihukum oleh gurunya dengan cara dicubit oleh seluruh teman-temannya yang berjumlah sekira 30 orang. Setiap satu murid diberi kesempatan enam kali mencubit dengan cara berkeliling bergantian.
(Okezone)