Kalau warga Tionghoa punya I Fu Mi, olahan mi garing yang digoreng kering disiram kuah kental berisi potongan seafood dan sayuran ternyata Indonesia tak kalah, karena Makassar juga punya makanan tradisional khas yang sedikit mirip dengan I Fu Mi yaitu Mi Titi.
Di Makassar, Mi Titi begitu populer, tak heran banyak rumah makan yang menawarkan sajian lezat ini. Walaupun rasanya mirip dengan I Fu Mi, sebenarnya mi yang dipakai berbeda. Pada Mi Titi, mi yang dipakai menyerupai lidi dan tidak menyatu seperti pada I Fu Mi. Warnanya cokelat keemasan, waktu terbaik menikmatinya ialah ketika kuah baru disiramkan, di mana tiap suapan mi masih terasa garing. Bila didiamkan terlalu lama, mi akan melunak dan tidak garing lagi.
Salah satu rumah makan yang menyediakan menu ini ialah RM Mirah. Mi Titi di sini disebut dengan Mi Kering. Poppy Ong pemiliknya yang sudah menjalani usaha ini hingga sembilan tahun. Tak disangka, dalam waktu singkat saja, Mi Kering mendapat hati tersendiri bagi para pengunjung.
Begitupun saat RM Mirah menjadi salah satu peserta dalam Festival Jajanan Bango 2014 di Makassar, Sabtu (24/5/2014). Hari itu, cukup banyak pengunjung yang tergoda. Menarik, tak hanya mencicipi saja, pengunjung yang memesan Mi Kering bisa lihat sendiri bagaimana proses meraciknya.
Mi yang sudah digoreng bercampur potongan bakso goring diletakkan dalam sebuah mangkuk, proses selanjutnya ialah menyiram mi dengan kuah panas. Kuahnya kental, pengaruh campuran tepung maizena dan juga telur. Dari kuah ini, aroma seafood menyeruak. Terlihat potongan udang segar, hati ayam, bakso ikan dan juga irisan daging ayam yang menambah selera. Bila menyukai pedas, Anda bisa menambahkan sambal, dan sedikit jeruk nipis agar rasa kuah tidak terlalu amis. Di Makassar, Mi Kering dijual seharga Rp 20.000 hingga Rp 30.000.
(kompas.com)