Di Kabupaten Garut selain beras, jagung, ketela pohon, ubi jalar, talas dan ganyong, terkenal pula sejenis tumbuhan umbi-umbian liar, yang setelah diproses bisa dimakan dan menjadi makanan alternatif pengganti beras. Tanaman liar tersebut oleh sebagian besar masyarakat Cikelet, Garut Selatan dikenal dengan nama jalawure atau nama latinnya Tacca leontopetaloides.
Jalawure tersebut kini pun berhasil diolah menjadi makanan ringan mirip dengan egg roll atau kue semprong. Kue ini berbahan baku tepung jalawure.
Saat dikunyah, kerenyahan kue semprong jalawure melebur dalam mulut bersama rasa gurih dari parutan kelapa. Bagi yang pertama kali mencoba, butiran serat yang terasa tawar saat mengunyah kue semprong ini mungkin dianggap asing. Itulah butiran serat tepung jalawure.
Tepung jalawure didapat dari parutan umbi tanaman tersebut. Tanaman jalawure memiliki daun besar berbentuk seperti daun pepaya. Tanaman ini pun memiliki bunga dan buah yang dapat menjadi benih untuk ditanam kembali. Tinggi tanaman bisa mencapai satu sampai satu setengah meter.
Penyuluh dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kecamatan Cikelet, Asep Ruhiatna, mengatakan umbi jalawure baru bisa dipanen setelah tanaman berusia satu sampai dua tahun. Dalam setiap tanaman, dapat dipanen sampai dua kilogram umbi berbentuk seperti bengkoang.
Di Garut, tanaman ini baru dibudidayakan di lahan seluas satu hektare di Kecamatan Cikelet. Sebagian besar hasil panennya dikirim ke Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk terus diteliti dan untuk memenuhi permintaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Kabupaten Garut.
“Sisanya dibuat menjadi berbagai jenis makanan seperti kue semprong, cheese stick, cendol, dan kue bolu. Berdasarkan penelitian LIPI, tepung jalawure memiliki kandungan karbohidrat, zat besi, dan vitamin C, yang tinggi,” kata Asep saat ditemui, Kamis (17/4).
Tanaman jalawure cocok ditanam di antara tanaman yang dapat melindunginya dari sinar matahari. Tanaman ini dapat tumbuh subur jika tidak terlalu banyak terkena sinar matahari.
“Cara membuat tepung jalawure adalah dengan cara memarut umbinya. Kemudian diperas dan airnya dijemur sampai menghasilkan tepung. Sedangkan daunnya yang lebar bisa dijadikan pakan ternak,” katanya.
Tanaman ini dapat menjadi penghasil bahan pangan berkarbohidrat baru selain beras, singkong, kentang, dan jagung. Penanamannya ditujukan sebagai upaya ketahanan pangan dan keberagaman pangan. Selain itu untuk lebih luas lagi ditujukan sebagai bahan industri pangan baru. (jabar.tribunnews.com)