Puluhan rumah di RW 23 Kampung Sindangmekar, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) disapu angin puting beliung, Senin (12/5/2014) malam. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun belasan rumah mengalami kerusakan.
Hingga Selasa (13/5/2014) siang, sejumlah warga masih sibuk membereskan kerusakan yang menimpa rumah mereka. Menurut Kepala Desa Gunungmasigit, Tarkopa, sedikitnya 15 rumah warga yang mengalami rusak berat dan sedang. Sisanya hanya mengalami rusak ringan.
Rumah yang rusak berat dan rusak sedang adalah milik Arifudin, Cucu Hermawan,Karman, Dadan, Wawan, Nandang, Jaja,Suanah, Tedi, Mumuh, Herman, Endang, Yayan Sopian, Daman, dan Omeh. Rata-rata rumah-rumah tersebut mengalami kerusakan pada bagian atap dan genting rumah mereka yang hilang tersapu angin.
“Dua rumah bahkan tertimpa pohon yang tumbang. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Korban luka pun enggak ada,” kata Tarkopa di Gunungmasigit, Selasa (13/5).
Dijelaskannya, meski banyak rumah warga yang rusak, tidak ada seorang pun warga yang mengungsi. Pasalnya, pascakejadian,pada Selasa (13/5) pagi, mereka langsung memperbaiki rumah-rumah yang rusak secara bergotong royong.
Salah seorang warga, Idan (35), mengatakan sebelum disapu angin puting beliung, wilayah Kampung Sindangmekar memang sudah diterjang angin kencang sejak sore harinya. Ketika itu, kata dia, warga hanya menganggap itu angin kencang biasa menjelang turun hujan.
“Tapi ternyata pada malam hari angin semakin kencang dan menerbangkan atap-atap rumah warga. Banyak warga yang panik,” ujarnya.
Menurutnya, angin puting beliung ini tak sampai memakan korban karena terjadi pada malam hari saat warga berada di rumahnya masing-masing.
“Kalau kejadiannya siang hari, bisa jadi ada warga yang jadi korban karena warga masih beraktifitas di luar. Tadi malam anginnya kencang sekali,” kata Idan.
El Nino
Menjelang datangnya musim kemarau, peringatan diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung. Masyarakat tak hanya diminta untuk lebih menghemat penggunaan air bersih, tapi juga meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan datangnya angin puting beliung.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan musim kemarau tahun ini berbeda dengan musim kemarau tahun lalu.
“Kemarau tahun ini masih diwarnai hujan ringan. Ini sangat berpotensi menimbulkan angin puting beliung. Di musim kemarau ini juga harus diwaspadai juga bahaya kebakaran,” kata Marlan, Selasa (13/5/2014)
Musim kemarau tahun ini, ujarnya, juga dipengaruhi oleh badai el nino sehingga sangat berpotensi menimbulkan angin puting beliung.
(Tribunnews)