Sempat terjadi ledakan sebelum kereta berhenti. Akibatnya, penumpang berada di dalam gerbong panik dan berteriak histeris.
“Sebelumnya ada dua kali ledakan. Terus kereta berhenti, pelan-pelan. Semuanya yang ada di gerbong teriak, terutama ibu-ibu. Nggak lama kereta berhenti,” kata Isfaga, salah satu penumpang kereta yang ditemui di lokasi, Selasa (10/6/2014).
Isfaga mengatakan, setelah terdengar ledakan, kemudian lampu-lampu di dalam gerbong kereta, mati. “Alarm kemudian bunyi. Kita gedor (tombol) pintu darurat. Semua penumpang langsung pada lompat,” tambah Isfaga.
Isfaga mengaku sempat merasa terlantar, karena pihak PT KAI tidak memberikan solusi atas kejadian ini. “Semuanya sempat kebingungan, sempat adu omong sama petugasnya. Kita penumpang dibiarin begitu saja. akhirnya penumpang bubar dan milih naik angkot,” kata mahasiswa Universitas Gunadarma yang mengaku hendak pulang ke Ciomas, Bogor tersebut.
Commuter line nomor 1158 jurusan Jakarta-Bogor mengalami putus LAA dan patah pantograf selepas stasiun Cilebut menuju stasiun Bogor.
“Sambungan LAA putus, pantograf juga patah. Sementara masih nunggu perbaikan,” kata Delina, petugas keamanan gerbong saat ditemui di lokasi kejadian.
Ratusan penumpang yang berada di dalam gerbong langsung berhamburan keluar kereta. Penumpang yang menuju stasiun Bogor, memilih melanjutkan perjalanannya menggunakan angkutan perkotaan.
Hingga saat ini, Commuter line masih terhenti di kilometer 50/3 persisnya di Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Sementara beberapa petugas PT. KAI masih memperbaiki LAA yang terputus. Sementara penumpang kereta, sebagian besar memilih turun dari kereta dan memilih melanjutkan perjalanannya menggunakan angkot
(detik.com)
