NEW YORK – Saham-saham di Amerika Serikat (AS) ditutup merosot dari level tertingginya, menyusul pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi oleh Bank Dunia (World Bank). World Bank, memangkas laju ekonomi global menjadi 2,8 persen pada 2014 dari 3,2 persen.
Lembaga tempat Sri Mulyani bernaung sekarang ini juga menurunkan proyeksi ekonomi untuk periode 2015 dan 2016, masing-masing menjadi 3,4 persen dan 3,5 persen.
Indeks The S&P 500 turun 0,4 persen, dan mencatat persentase penurunan harian terbesarnya sejak 20 Mei. Indeks patokan jatuh untuk hari kedua berturut-turut, setelah mencatat penutupan empat hari tertinggi.
“Satu-satunya berita yang direspons investor adalah perkiraan pertumbuhan global yang sedikit lebih rendah. Saya pikir itu alasan bagi beberapa investor untuk mengambil keuntungan yang telah terjadi,” kata kepala investasi Palisade Capital Management LLC, Dan Veru, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (12/6/2014).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 102,04 poin atau 0,60 persen menjadi 16.843,88, indeks The S&P 500 (SPX) turun 6,90 poin atau 0,35 persen menjadi 1.943,89, indeks The Nasdaq Composite (IXIC) turun 6,07 poin atau 0,14 persen menjadi 4.331,93.
Indeks Volatilitas CBOE (VIX) naik 5,6 persen menjadi 11,60 tetapi tetap jauh di bawah rata-rata historisnya 20. Ini mencerminkan bahwa volatilitas yang ada masih tetap rendah.
Data dari BATS Global Markets mencatat volume perdagangan masih di bawah rata-rata, dengan hanya 5,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan bulan lalu sebesar 5,76 miliar.
(Okezone)