alur Puncak II akan menjadi kawasan primadona baru di Kabupaten Bogor dan Cianjur, Jawa Barat. Jika jalur ini sudah tuntas dibangun, potensi bisnis di kawasan ini sangat beragam.
Wakil Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jhonnie Sugiarto mengatakan kawasan ini sangat potensial bagi investor maupun masyarakat sekitar. Jalur Puncak II relatif masih memiliki suhu udara yang sejuk, tak kalah dengan jalur puncak lama.
Jhonnie mengatakan selain hotel dan restoran, kawasan ini juga berpotensi untuk pengembangan bisnis lainnya. Kawasan ini akan dibuat lebih modern dibandingkan kawasan jalur puncak lama yang sulit untuk ditata ulang.
“Jalan ini akan banyak manfaat seperti pembangunan pom bensin, restoran, harga tanah warga juga naik, sehingga perputaran ekonomi bakal pesat di kawasan itu,” katanya kepada detikFinance, Selasa (3/6/2014).
Ia memperkirakan bisnis outbond akan berkembang di kawasan ini. Juga beberapa potensi domestik di sepanjang jalan 48 km sangat beragam antara lain sumber air panas alami, air terjun, perkebunan, sungai, dan lain-lain.
“Banyak daya tarik di kawasan itu, seperti kawasan wisata alam air panas, ini bisa menjadi pusat spa,” katanya.
Jhonnie menambahkan masyarakat sekitar juga bisa diberdayakan dari berkembangnya kawasan ini, mulai dari bisnis penginapan, perkebunan, hingga jasa penyewaan kuda dari bisnis wisata dan lainnya.
“Di situ juga bisa dikembangkan wisata atraksi, banyak yang bisa digarap, kalau schedule pembangunan jalan sudah jelas, sangat menarik buat investor,” katanya.
Kawasan Jalur Puncak II berada di dua kabupaten yaitu Bogor dan Cianjur, Jawa Barat. Jalurnya dimulai dari kawasan Sirkuit Sentul (Bogor)-Babakan Madang-Hambalang- Sukamakmur-Pacet Istana Cipanas (Cianjur). Dari total panjang 48 Km, hanya 12 Km yang sudah dibuka untuk proses pembangunan jalan, termasuk 3,5
(detik.com)