Park Ji Sung mengaku menikmati pertandingan Asian Dream Cup, Senin 2 Juni 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Dalam laga tersebut, Park Ji Sung and friends takluk 3-2 dari Indonesia All Stars.
Meski timnya kalah, Park merasa puas dengan antusiasme yang ditunjukkan masyarakat Indonesia. Terlebih, dana dari pertandingan Asian Dream Cup ditujukan untuk bantuan pengembangan sepakbola Indonesia.
“Itu menyenangkan dan saya menikmati pertandingan tadi. Itu menjadi suguhan menarik untuk penonton. Saya bahagia melihat penonton sangat antusias. Saya senang dengan hal itu, terima kasih Indonesia,” kata Park.
“Personel Running Man juga bekerja keras. Mereka ingin menunjukkan kepada semua orang apa yang mereka bisa. Mereka bekerja keras untuk main tadi,” lanjutnya.
Mantan pemain PSV Eindhoven ini juga mengungkapkan, hasil dari pertandingan Asian Dream Cup disumbangkan untuk anak-anak Indonesia, khususnya bidang sepakbola. Dia berharap kegiatan ini bisa membantuk perkembangan sepakbola di seluruh dunia.
“Sumbangan ini untuk pemain muda, anak-anak Indonesia. Seperti pembangunan tempat latihan, atau apa pun demi sepakbola di Indonesia berkembang,” ujar Park.
Jadi Contoh
Gelandang tim Indonesia All Stars, Ponaryo Astaman, menilai laga Asian Dream Cup 2014 bisa menjadi contoh yang cukup bagus untuk PSSI dan klub dalam menarik minat masyarakat menonton pertandingan di stadion secara langsung. Ponaryo mengaku cukup kecewa dengan sepinya penonton di beberapa laga Timnas Indonesia belakangan ini.
“Manajemen klub dan Timnas bukan lagi fokus pada pengembangan teknik permainan, tapi juga bagaimana meningkatkan animo masyarakat ke stadion,” kata Ponaryo.
Ponaryo mengakui, banyaknya penonton yang datang ke SUGBK di laga Asian Dream Cup 2014 kemarin, memang lebih disebabkan karena kehadiran personel Running Man. Meski begitu, Popon –sapaan Ponaryo– berharap PSSI atau klub bisa lebih kreatif dalam menyelenggarakan sebuah pertandingan.
“Untuk sebuah laga amal, ini sangat bagus. Antusiasme penonton memenuhi stadion itu harus dicatat, terlepas itu untuk menyaksikan artis pujaan dari Korea atau pemain bolanya. Acara ini bisa menjadi salah satu yang bisa dicontoh,” ujarnya.
(vivabola)