Meski tak berhasil memenangkan laga Piala Dunia 2014 dan tersisih di babak 16 besar, Tim Nasional (timnas) Aljazair tetap menjadi kebanggaan warganya. Alasannya, seluruh pemain timnas negara tersebut menyumbangkan pendapatan atau hadiah yang diberikan oleh FIFA kepada para korban konflik di Palestina.
Mengutip laman independent.co.uk, Senin (14/7/2014), pemain timnas Aljazair, Islam Slimani mengatakan akan menyumbangkan seluruh hadiah uang partisipasi dari FIFA pada para korban di Palestina.”Mereka (korban Palestina) lebih membutuhkannya dari kami,” ungkap Slimani secara terbuka.
Maka tak heran jika saat tiba di Aljazair, timnas tersebut disambut bak pahlawan meski tak bisa menembus babak perempat final. Bahkan dalam bus penyambutan dari bandara, seluruh tim juga mengibarkan bendera Palestina sebagai tanda kepeduliannya.
Sesuai dengan janji FIFA, seluruh timnas yang tersisih di babak 16 besar berhak memperoleh hadiah uang senilai US$ 9 juta atau Rp 104,89 miliar (estimasi kurs Rp 11.655 per dolar AS).
Namun ternyata, jika memang hadiah tersebut benar-benar akan disumbangkan kepada para korban konflik Palestina, maka timnas Aljazair kemungkinan besar akan memperoleh teguran dari FIFA. Alasannya, mereka melibatkan urusan politik ke dunia sepakbola.
Padahal, bulan lalu, FIFA sempat menegur Argentina setelah timnya memasang banner berbau politik dalam pertandingan persahabatan melawan Slovenia. Dalam banner tersebut, Argentina menulis `Kepulauan Falkland Milik Argentina’.
Meski demikian, donasi tersebut terbukti kebenarannya. Seluruh tim mengaku setuju dan bersedia hadiah uangnya disumbangkan ke Palestina yang kini tengah digempur secara brutal oleh Israel.
Hingga kini, Israel terus menggempur wilayah Gaza dari udara dengan menjatuhkan rudal-rudalnya. Israel bahkan sudah menurunkan tentaranya ke jalur darat.
(liputan 6)