Kinerja Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Rudi Manggas Siahaan, kembali dipertanyakan Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Pasalnya, program Zero Hole yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada tahun 2013 dinilai tidak berhasil, karena kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan jalan rusak di sejumlah titik ibu kota hingga membahayakan nyawa pengguna jalan.
“Kepala Dinas PU ini kerjaannya ngeles terus. Dia tahu ada banyak jalan berlubang, tapi katanya tidak bisa ditutup langsung, harus menunggu tender. Padahal, ngapain harus tender? Hotmix dan beton itu sudah ada di e-katalog. Ongkos nyemen dan aspalnya juga ada. Tapi, Rudi ngotot. Makanya gue bakal copot aja lu,” tegasnya, Rabu (2/7).
Pria yang kerap disapa Ahok itu menegaskan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta harusnya bisa mengatasi jalan berlubang di ibu kota. Terlebih, di Jakarta banyak perusahaan hotmix yang memiliki kualitas bagus.
“Di Jakarta ini seharusnya tidak ada jalan yang berlubang. Kenapa? Karena perusahaan hotmix dan beton banyak di sini. Orang pintar kerja juga banyak. Tapi kenapa masih banyak jalan berlubang berbulan-bulan tidak diperbaiki hingga memakan korban?” tanyanya.
Salah satu jalan di ibu kota yang masih rusak di antaranya di Jl Meruya Utara, Kelurahan Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Sepanjang jalan tersebut, tepatnya mulai dari depan kantor Sudin Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Barat hingga pertigaan Jl Meruya Raya, mengalami kerusakan parah sehingga rawan terjadi kecelakaan. Kerusakan serupa juga terjadi di terowongan Pasar Minggu arah Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Di lokasi tersebut aspal jalan yang sudah dikupas, hingga kini tak kunjung diperbaiki. Padahal, kondisinya sangat membahayakan, karena jalan jadi bergelombang sehingga ban kendaraan pun kerap mengalami selip.
Sedangkan di Jakarta Timur, jalan rusak dapat ditemui di Jl Raya Lapangan Tembak, Cibubur, Jakarta Timur. Kondisi jalan yang telah rusak sejak setahun terakhir, tak kunjung diperbaiki hingga membuat air kerap menggenangi jalan tersebut.
(beritajakarta.com)