3 Hari terakhir ketenangan warga Gaza, Palestina sirna. Pasukan Israel terus melancarkan gempuran melalui udara ke kawasan Jalur Gaza. Di kegelapan malam, tembakan rudal maupun roket terus memecah kesunyian yang disusul dengan ledakkan dan kepulan asap.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (11/7/2014), tidak hanya pada malam, serangan rudal juga dilancarkan pasukan Israel ke Jalur Gaza pada siang hari.
Puing-puing bangunan dan sejumlah kerusakan lain menjadi pemandangan yang mudah dijumpai di berbagai tempat di Gaza. Bahkan, tak sedikit warga yang harus kehilangan anggota keluarga dan tempat tinggal mereka.
Di Khan Yunis, serangan rudal Israel pada Kamis 10 Juli dini hari waktu setempat, sedikitnya menewaskan 7 warga Palestina. 5 Di antaranya merupakan anak-anak. Sejak gempuran terbuka 3 hari terakhir ini, jumlah korban jiwa sudah mencapai 90 orang. 20 Di antaranya adalah anak-anak. Sementara korban luka mencapai lebih dari 600 orang.
Hingga Kamis 10 Juli kemarin, tak kurang dari 800 ton bom telah diluncurkan pasukan Israel ke lebih dari 750 target di sepanjang Jalur Gaza. Israel berdalih, serangan dilancarkan untuk menghacurkan basis-basis perlawanan pejuang Hamas.
Hamas sendiri juga menembakkan puluhan roketnya ke arah Israel sebagai balasan. Namun sebagain besar serangan balasan itu berhasil ditangkal Israel dengan Sistem Pertahanan Kubah Besi atau Iron Dome.
Perang terbuka antara Israel dan faksi perlawanan Hamas telah berlangsung selama 3 hari dan merenggut puluhan korban tewas. Namun sampai sejauh ini, masyarakat internasional termasuk PBB belum bereaksi menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza ini.
Hanya Liga Arab yang telah menggelar pertemuan darurat di Mesir. Dalam seruannya, mereka mendesak Dewan Keamanan PBB memerintahkan Israel menghentikan serangannya.
Desakan juga datang dari utusan Palestina di PBB. Mereka menuntut PBB segera turun tangan dan menghentikan aksi pembantaian warga Gaza oleh Israel itu. Namun Amerika Serikat dan sekutunya justru membela serangan Israel. Mereka berdalih serangan roket Hamas lah yang memicu gempuran Israel saat ini.
(liputan 6)