Lionel Messi sendiri mendapatkan penghargaan ini setelah menyingkirkan beberapa saingan seperti Thomas Mueller, Philipp Lahm (Jerman), Arjen Robben (Belanda), dan James Rodriguez (Kolombia). Menurut Maradona, ada yang tidak biasa dengan pemberian trofi tersebut pada La Pulga.
“Messi? Saya akan memberinya surga jika bisa. Tapi tidak tepat jika seseorang memenangi sesuatu yang tidak seharusnya dimenangkannya, hanya demi rencana pemasaran (FIFA dan Adidas),” kata Maradona kepada Telesur.
El Diego mengaku kecewa timnas kebanggaannya gagal meraih trofi di saat terakhir. Menurutnya, seandainya Albiceleste harus tersingkir di babak adu penalti, tentu keaadan tidak lebih menyakitkan.
“Saya merasa bersedih untuk Argentina. Gol Mario Gotze sangat menyakitkan. Ada kesedihan mendalam di hati ini karena kami takluk di partai final.”
“Saya pikir, Argentina layak mendapatkan setidaknya babak adu penalti. Kemenangan Jerman adalah hasil salah paham lini belakang Argentina,” terang Maradona mengenai gol di babak perpanjangan waktu.
Sementara itu, Maradona tidak lupa mengkritik pilihan Alejandro Sabella yang justru mengeluarkan Ezequiel Lavezzi, pria yang memberikan segalanya untuk Argentina pada babak pertama.
“Saya tidak memahami pergantian Lavezzi. Dia sangat fenomenal di sayap. Kun Aguero tidak menghasilkan dampak yang sama seperti Lavezzi. Ini bukan turnamen Kun,” kata pria yang pernah menjadi mertua Aguero tersebut.
(sidomi)
