Setidaknya lima warga Palestina tewas karena serangan pesawat tak berawak (drone) Israel, berdasarkan pernyatan petugas medis, Senin (7/7/2014). Serangan Israel ini merupakan balasan atas lontaran roket dari para gerilyawan Palestina.
Juru bicara pelayanan kesehatan Jalur Gaza, Ashraf al-Qudra, mengatakan dua warga Palestina tewas dan dua lainnya luka-luka dalam serangan drone di timur Rafah, di Gaza selatan. Dia mengatakan ada satu lagi warga Palestina yang terluka akibat serangan itu.
Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan setidaknya enam orang telah terbunuh dalam serangan Israel ke Rafah itu. Namun, Qudra tak mengonfirmasi pernyataan Qassam. Para saksi mata mengatakan para anggota Qassam tewas ketika sebuah terowongan runtuh akibat serangan Israel tersebut.
Sementara itu, militer Israel menargetkan sembilan situs sebagai target serangan mereka, diduga sebagai lokasi peluncur roket di Jalur Gaza. Sebelumnya, pada Minggu (6/7/2014) malam, dua warga Palestina juga tewas akibat serangan drone di timur kamp pengungsi Bureij, di dekat perbatasan Gaza tengah dan Israel, berdasarkan pernyataan layanan darurat setempat.
Roket dari Palestina kembali meluncur ke Israel menyusul pembunuhan brutal atas Mohammed Abu Khaider, pada Rabu (2/7/2014). Pembunuhan ini diyakini sebagai aksi balas dendam atas kematian tiga remaja Israel yang jasadnya ditemukan pada Senin (30/6/2014), setelah hilang sejak Kamis (12/6/2014).
Pembunuhan atas Khaider memicu bentrok yang langka di dalam Israel, dari orang-orang Arab yang memiliki kewarganegaraan Israel. Selama ini diskriminasi dan ketidaksukaan berkembang di di wilayah ini tetapi sebelumnya nyaris tak pernah ada bentrok seperti yang terjadi pada Sabtu (5/7/2014) di wilayah ini.
(kompas.com)