Keputusan tersebut diungkapkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas di kantor PP Muhammadiyah jalan Cik Ditiro 23 Yogyakarta, Jum’at (18/7/2014).
“Berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang menjadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah memutuskan 1 Ramadan 1434 H jatuh hari Senin Pon, 28 Juni 2014. Ijtimak jelang Sawal 1435 H terjadi pada hari Ahad Pahing 27 Juli 2014 pukul 05:43 WIB, “ terang Yunahar Ilyas.
Yunahar Ilyas menjelaskan terdapat dua syarat penentuan 1 Syawal 1434 H menurut Muhammadiyah. Pertama adalah ketika terjadi ijtima atau konjungsi yaitu ketika bulan, bumi dan matahari bertemu pada garis lurus menandai bulan berakhir. Kedua adalah ketika pada waktu matahari terbenam pada sore hari, bulan belum terbenam, berapapun ketinggiannya.
Dengan keputusan ini, dapat diprediksi untuk tahun ini mayoritas umat Islam Indonesia akan merayakan Idul Fitri pada hari yang sama. Sebelumnya untuk tahun ini, Muhammadiyah memulai puasa lebih dahulu yakni tanggal 27 Juni 2014. Sedangkan pemerintah menetapakan puasa jatuh pada tanggal 28 Juni 2014.
Ditambahkan oleh Oman Fathurahman selaku Wakil Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, untuk sepuluh tahun kedepan kemungkinan umat Islam merayakan Idul Fitri diwaktu yang bersamaan akan sering terjadi.
“Jika pemerintah maupun Muhammadiyah tidak merubah cara dalam menentukan awal puasa maupun 1 syawal, maka untuk 10 tahun kedepan hanya terdapat dua kali kemungkinan kita berbeda dalam merayakan Idul Fitri,” terang Oman Fathurahman.
(tribunnews)
