Bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Indonesia (BI) mulai mengedarkan dan memberlakukan uang jenis baru pecahan Rp. 100 ribuan tahun emisi 2014, Minggu (17/8/2014). Peredaran pertama kalinya ini dilakukan serentak disejumlah wilayah di Indonesia.
Seperti di wilayah Jawa Barat, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Regional VI Jawa Barat Banten Dian Ediana Rae menuturkan peredaran uang tersebut dilakukan berdasarkan undang-undang pasal 42 nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang yang mewajibkan diedarkan bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia.
“Ini berdasarkan persyaratan undang-undang bahwa paling telat hari ini harus diterbitkan dan diedarkan, makanya kita buka kas hari ini meskipun hari libur karena di surat edarannya ada kata-kata harus diterbitkan,” ujar Dian pada wartawan di Gedung Bank Indonesia, Jalan Braga, Bandung.
Untuk itu, Dian juga mengatakan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan uang pecahan baru bisa langsung datang ke bank-bank mulai dari hari ini.
Bila dilihat secara kasat mata tidak ada perubahan yang mencolok dari uang pecahan Rp. 100 ribu yang baru ini. Warna dasar merah masih tetap dominan di uang pecahan baru ini. Gambar utama pun masih terpampang presiden dan wakil presiden pertama Indonesia Sokarno dan Hatta.
Adapun perbedaannya antara uang pecahan Rp. 100 ribu lama dan baru ini tampak pada adanya tulisan Negara Kesatuan Republik Indonesia menggantikan tulisan Bank Indonesia dibagian pojok kiri bawah uang tersebut.
Selain itu, adanya penambahan blok warna kuning dibagian sudut kanan atas dan bawah yang membedakan pecahan uang lama dan baru. Selain itu, penambahan gelar HC (Honoris Causa) pada nama Soekarno dan Hatta dibawah gambarnya. Selain itu, perbedaan juga terlihat dari tanda tangan diuang tersebut. Bila pada pecahan Rp. 100 ribu yang sebelumnya, hanya terdapat tanda tangan dari jajaran Gubernur BI, pada pecahan yang baru tanda tangan dilakukan oleh gubernur BI dan Menteri Keuangan.
“Kalau dari fitur semuanya hampir sama ya, kualitasnya juga sama, keamanan sama bahkan ini salah satu uang yang aman, uang teraman untuk dipalsukan,” katanya. (tribunnews)